Ini dia Gardapala Fashion & Craft. Merk dagang yang terinspirasi dari Gerakan Tradisi Minum Rempah Merah.
Sebagai Alumni SMP 1 Wates 83, sekaligus sebagai diaspora Kulon Progo sekalipun hanya merantau di Yogyakarta, Aprima tergugah untuk ikut ambil peran memberdayakan masyarakat Kulon Progo.
Setelah 30 tahun lebih merantau dari Kulon Progo, Aprima yang pernah mengajar sebagai dosen tetap Prodi Busana di AKS Tarakanita Yogyakarta ini bekerjasama dengan owner Rama Shibori, Endang Widowati. Endang adalah sesama alumni SMP Negeri 1 Wates 83. Untuk mengawali kiprahnya dalam memberdayakan masyarakat Kokap, tanggal 8 Juli 2019 lalu, Gardapala telah melatih 25 ibu-ibu Kader PKK Kecamatan Kokap membuat kain shibori. “Heboh …. !” kata salah satu peserta.
Shibori, bukanlah seni tradisi dari dalam negeri. Melainkan seni pengolahan kain yang datangnya dari negeri Sakura, Jepang. Motif atau pola pada kain diciptakan melalui proses pencelupan pada pewarna.
Namun prinsip dasar pembuatannya mirip seperti teknik pembuatan batik, dan lebih mirip dengan jumputan, di mana beberapa bagian kain ‘dilindungi’ agar tidak terkena warna. Sehingga hasil akhirnya akan menghasilkan pola gambar atau motif sesuai dengan bagian yang diwarnai dan ‘dilindungi’.
Pada pembuatan Shibori, cara melindungi kain dari pewarna dilakukan tidak dengan malam seperti proses pembuatan batik, melainkan dengan menggunakan teknik seperti melipat, melilit dan mengikat kain dan kemudian mencelupkannya pada pewarna.
Bahan yang digunakan untuk mengikat kain tersebut akan menahan pewarna, sehingga daerah kain di bawahnya tidak akan berubah warna. Dengan metode seperti ini, maka ragam motif kain yang tercipta akan sangat bervareasi, sehingga akan menjadikan setiap kain Shibori memiliki keunikan tersendiri dan terkesan ekslusif.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan produksi seragam Bakor PKP Jakarta. Kami besyukur Bakor PKP bersedia menjadi pioneer batik kolaborasi antara batik geblek renteng dengan shibori. Kemudian kami namakan dengan motif Gebleke Shibori,”
Fashion Show Fabulous Runway #2 yang diselenggarakan oleh ASMAT PRO, menampilkan 8 designer dari DIY maupun dan Jateng. Berbagai jenis mode mulai dari pakaian casual, kebaya maupun pakaian muslim, menjadi tontonan yang menarik di atas catwalk malam itu.
Designer Ayusti Griya Busana bekerja sama dengan Rama Shibori kali ini kembali ke alam dengan menampilkan brand GARDAPALA F & C, busana berbahan ecoprint yang saat ini sedang marak di Indonesia. Busana yg disajikan kali ini dengan pola zero waste. Yang bertujuan untuk mengurangi limbah/sisa perca kain.
“Kami akan coba berbagi ilmu untuk masyarakat Kulon Progo. Setelah usia merayap menuju senja, rasanya tidak ada kegiatan yang lebih indah dari pada berbakti dan mengabdi kepada kampung halaman tercinta,” ungkap Aprima yang diamini oleh kawan di sampingnya.(agt)