GKBRAA Paku Alam Dorong Penggemar Filateli Indonesia (PFI) DIY Ulang Kembali Indahnya Filateli

oleh -136 Dilihat
Jajaran Pengurus Daerah Persatuan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta masa bakti 2024-2029 yang baru saja dilantik berfoto bersama GKBRAA Paku Alam (ist)

Yogyakarta, KABARNO : Kolektor perangko dan benda pos lainnya (filatelis) tergabung dalam Persatuan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) terus berupaya menghadirkan kembali kegemaran filateli di Indonesia.

Dewan Pengarah PFI DIY GKBRAA Paku Alam menjelaskan Kartu Pos di negara Eropa, Asia berada di Jepang dan Tiongkok khususnya Taiwan masih nampak di setiap sudut kota menjajakan Kartu Pos sebagai potret diri, tetapi di Indonesia sudah jarang nampak dan sudut Kota Jogja juga hanya tempat-tempat tertentu, bahkan di kantor Pos sendiri sudah tidak nampak keberadaan Potret Kota melalui Kartu pos.

 

“Dari kartu Pos ini dimulai dari Jogja dapat merekam situasional ataupun penanda budaya dan apabila dikemudian hari ada perdebatan, Kartu Pos dapat menjadi saksi,” ujar GKBRAA Paku Alam dalam sambutannya saat acara pelantikan jajaran pengurus Persatuan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta masa bakti 2024-2029 belum lama ini.

GKBRAA Paku Alam berharap Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta mampu mengulang kembali indahnya filateli.

“Dengan bergandengan tangan untuk memotret kota dan membingkai melalui Kartu Pos dan mengajak untuk menggoreskan tinta diatas kertas Kartu Pos untuk saudara. Ini tentu akan menjadi memori sangat berkesan dikemudian hari,” pungkasnya.

Dewan Pengawas PP PFI Woro Indah Widiastuti menyampaikan dulunya surat menyurat dilakukan dalam bentuk fisik. Namun kini di era digital surat pun sudah berbentuk digital. Hal ini menjadi tantangan baru bagi pengurus PFI yang baru untuk dapat memadukan tradisional dan inovasi baru.

“Orang berkirim surat itu sudah tidak dilakukan, mungkin di generasi muda sudah turun. Ini menjadikan suatu tantangan besar. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini PFI tengah mengarahkan kegiatannya untuk melahirkan generasi-generasi filatelis muda yang berprestasi di tingkat dunia,” kata Woro.

Woro mengungkapkan, PT Pos Indonesia telah meluncurkan prangko digital, sehingga menjadi tantangan pula, dalam mengoleksi prangko digital seperti mengoleksi prangko fisik, seperti yang dilakukan di belahan dunia lain dalam mengoleksi prangko digital.

“Memang teknologi tidak bisa lepas dari filanteli, banyak sekali sekarang kolektor-kolektor melakukan lelang itu melalui elektronik, juga teknologi mengidentifikasi keaslian sudah dilakukan,” ujar Woro.

Ketua PFI DIY Wing Wahyu Winarno menyampaikan PFI DIY berkomitmen menjadikan filateli sebagai bagian pendidikan bagi generasi muda.

“Mungkin saat ini tidak pernah melihat kartu iuran bayar TV, dan di tangan filatelis itu ada. Jadi filateli ini tidak hanya mengumpulkan prangko akan tetapi semua dokumen penting,” kata Wing.

Wing mengungkapkan, ramai diperbincangkan mengenai pentingnya data kerap terabaikan, padahal data masa lalu menjadi bagian penting dalam mengambil sebuah kebijakan baik pemerintah maupun swasta.

“Oleh karena itu, kami sudah akan berusaha ini salah satunya adalah memasukkan kegiatan filateli ini dalam pendidikan. Ini sangat bagus sekali karena anak-anak diajari telaten, baik mencari, mengumpulkan, menyimpan, merawat, dan nanti menyajikan kepada orang,” ujar Wing.

Wing menyebutkan, melalui kegiatan filateli yang masuk dalam pendidikan inipun nantinya anak-anak bisa ikut dalam sebuah pameran. Seperti dokumen sejarah Indonesia, prangko yang tersusun dalam sebuah lembaran minimal untuk anak SMA sebanyak 48-60 halaman.

“Misal Presiden Indonesia, nanti para filatelis ini harus belajar, Presiden pertama dulu siapa, kegiatannya bagaimana, lalu mungkin ada prangkonya, mungkin ada surat yang pernah beliau kirim dalam amplopnya itu nilainya tinggi,” kata Wing.

 

Jajaran Pengurus Daerah Persatuan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Daerah Istimewa Yogyakarta masa bakti 2024-2029 yang baru saja dilantik berfoto bersama GKBRAA Paku Alam (ist)

Adapun kepengurusan PFI DIY 2024-2029 yakni, Ketua Wing Wahyu Winarno, Wakil Ketua R.A. Siti Khamaroel Noordjaradjati, Sekretaris Bambang Pamungkas, Bendahara Yoga Surya Perdana.

Sedangkan Bidang Kesekretariatan Clara Deo Kristiandari, Bidang Riset dan Pengembangan RM. Ditra Syahrul Noor Wijayadi dan Ghilman Nafadza Hakim, Bidang Hubungan Masyarakat Nur Arifin dan RM Wurianto Jati Nugroho, Bidang Pembinaan Komunitas Na Sri Rochmawati dan Sekar Kirana Windian. (wur)