Kegiatan sosial di Kalurahan Banaran, Kapenewon Galur, Kabupaten Kulon Progo dimulai pagi ini, Ahad, 1 Agustus 2021. Ada tiga pedukuhan yang dijadwalkan menjadi sasaran penerima bantuan berupa paket sembako.
Menurut Lurah Banaran, Haryanto SH, sambutan masyarakat sangat besar. “Sempat terjadi perubahan skema penyerahan, karena pada hari pertama hujan, jadi penyerahan dijadikan di satu tempat. Kita sudah antisipasi, supaya tidak ada kerumunan karena animo warga cukup besar,” jelas Pak Lurah.
Bersama para pamong, Haryanto memang bekerja sangat keras untuk menjaga protokol Kesehatan. Berbagai arahan dilakukan, sebelum dilakukan pembagian paket sembako. Berbagai cara ditempuh, mulai dari menyebar woro-woro di grup WA, sampai diingatkan terus-menerus di lokasi.
“Karena sempat hujan jadi berubah semua. Akhirnya, kita fasilitasi dengan kursi-kursi biar terjaga jaraknya. Tapi itu hanya terjadi di hari pertama, di hari berikutnya, semua lancar. Begitu datang, langsung diberi paket sembako dan pulang,” tambahnya.
Bakti sosial di Kalurahan Banaran memang rutin dilaksanakan. Setidaknya, sudah dua kali dalam empat bulan belakangan. Baksos pertama dilaksanakan pada bulan Mei lalu.
Pada bulan Mei 2021 lalu, Baksos juga digelar untuk tidak kurang 1.000 warga yang membutuhkan. Saat itu, selain menggandeng tokoh-tokoh Banaran, juga bekerja sama dengan Forum Diskusi Sahabat Ngopi. Baksos dimulai pada 1 Mei 2021 di Kalurahan Hargorejo, kemudian ditutup pada Jumat 7 Mei 2021, di Kalurahan Banaran, Kapenewon Galur.
Khusus di Kalurahan Banaran, waktu itu, Bhaksos digelar selama tiga hari berturut-turut dari Rabu, 5 Mei sampai Jumat, 7 Mei 2021. Lurah Banaran, Haryanta SH, menyiapkan hampir seribu warga kurang mampu, untuk menerima bantuan.
“Ini akan terus kita tradisikan. Mudah-mudahan, jika tidak ada halangan, kita lakukana Baksos lagi pada bulan depan atau bulan depannya lagi. Kebetulan di Kalurahan Banaran ini banyak dermawan yang bisa membantu,” kata Haryanto, Lurah Banaran yang mampu menggerakan para dermawan perantau asli Banaran.
Keprihatinan pak lurah memang besar melihat dampak pandemi Covid 19, yang sangat besar. Rasa prihatin itulah yang menggerakkan Haryanta, SH untuk mengetuk hati tokoh-tokoh sukses kelahiran Kalurahan Banaran. Dan, gayung bersambut. Sejumlah tokoh tergerak untuk meringankan beban warga Baranan di masa PPKM Level IV.
“Kami menggalang dari tokoh-tokoh asli Banaran dan kolega-kolega kami. Insha Allah melaksanakan Baksos kembali. Kami membuat paket sembako untuk sekitar 1.300an paket. Pelaksanaannya lima hari dari Minggu 1 Agustus sampai Kamis, 5 Agustus,” jelas Lurah Banaran, Kapenewon Galur, Kulon Progo, sambil mengucapkan terima kasih kepada para dermawan.
Sejumlah tokoh asli Banaran, kali ini kembali bergandengan tangan, memberikan donasi. Antara lain Dr Sugeng Riyanta SH, MH, Agus Subagyo SH, MH, serta enam tokoh yang hanya ingin disebut sebagai hamba Allah.
“Karena masa pandemi dan PPKM agar tidak terjadi kerumunan sehingga bisa mencegah penularan virus Covid 19, skema pembagiannya sudah kita atur dengan baik. Kami bagikan di setiap pedukuhan, jadi kami yang terjun ke lapangan. Jam pembagiannya juga dibedakan dengan selisih waktu yang agak panjang,” kata Pak Lurah.
Menurutnya, di setiap RT ada selisih waktu undangannya. Dari setiap padukuan rata-rata ada empat RT, jadi karena di Kalurahan Banaran ada 13 padukuhan, dibutuhkan waktu sampai lima hari pembagian.
“Setiap hari tim kita bergerak di tiga pedukuhan. Dimulai jam 9 pagi sampai selesai. Kemudian di RT berikutnya jam 11, begitu seterusnya. Nanti di tanggal 5 yang merupakan hari terakhir di padukuhan 13 Trisik,” kata Lurah Haryanta.
Suasana pandemi Covid 19, diakui Pak Lurah, memang berat. Apalagi di Kalurahan Banaran, banyak yang terpapar. “Tapi alhamdulillah, sekarang sudah turun. Sudah masuk zona kuning. Tapi memang masih banyak yang perlu dibantu,” tambahnya.
Sasaran penerima bantuan, masih menurut Haryanta, adalah masyarakat miskin, piyayi yang isoman, piyayi gerah, cacat, yatim piatu, orangtua yang sudah sepuh. “Warga yang berpunya seperti anggota PNS tidak kita beri bantuan,” tutur Haryanta. (her)