Ini Cara Mas Bambang Merancang Bahagia

oleh -409 Dilihat
oleh

Mbengi kuwi bar maem sore, banjur pada belajar. Yo… belajar sebagai rutinas ingkang dianggep wajib, sak bibare nindake jejibahan sholat.  

Udokoro jam wolu mbengi, Mas Bambang katon sumringah. Tugasnya mendampingi anak-anaknya belajar selesai. Ia lalu menuju pintu depa rumah. Kantenan onten tiyang sawek nunggu ten njawi. Disana sudah ada Handoyo, juragan rongsok Jombokan yang sudah menunggu, mengajaknya mengambil rongsok ditemon.

Mbebgi mbengi Mas Bambang lan njuragane kuwi podo njupuk rongsok. Memang, Mas Bambang sekadar menjadi sopir pocokan, karena semua dilakukan sebagai pekerjaan sampingan. Ia memiliki pekerjaan utama yang menjadi rutinitas.

Biasa ia sebagai pekerja di juragan bis sumur tak jauh dari tempatnya tinggal. Setelah itu, baru nyambi ewang-ewang di juragan rongsok.

Di juragan bahan bangunan Pak Tarno adalah pekerjaan tetapnya. Mas Bambang menjalani semua pekerjaan dengan enteng. Ia seperti tak mengenal lelah, meski kadang hanya memiliki sedikit waktu untuk bersantai.

Waktu santainya pun, masih harus diisi dengan menjalankan banya kewajiban. Misalnya saja, menunggu anak-anaknya belajar. Baginya, dua buah hati itulah yang membuatnya bahagia menjalani hari-hari.

Nek mbali seko kerjo, koyo ono roso haru melihat keluarganya. Melihat si kecil riang, ia seperti melihat peri yang menyenangkan. Mas Bambang juga bagaikan melihat masa depan bila melihat anaknya yang paling besar. Yang satu nampak kecil imut, yang besat ganteng gagah.

Nampak anaknya begitu njlemo dan manut. Keberkahan keluarganya itu karena ia selalu menjalankan sholat lima waktu dan mengajarkan anaknya tentang agama sejak kecil. “Urip kuwi pancen kanggo ngibadah,” tegasnya.(priyo)