Orang menyebut zaman now. Zaman milenial. Zaman ketika kaum muda senang dengan teknologi. Terutama yang berhubungan dengan gadget. Atau HP. Zaman now juga identik dengan kaum muda berpakaian mlitit, rapi, dan gaya. Tidak hanya dalam dunia kerja, tapi juga dalam pergaulan
Tapi tidak dengan Sandi. Atau lengkapnya bernama Sandiwan Aryuono. Meski anak zaman now, dia bergelut di dunia sampah atau daur ulang. Sehingga kehidupannya pun terlihat amat sederhana. Sebab, memang hari-harinya lebih banyak dihabiskan di tempat rongsokan.
Boleh saja Sandi menjalani hidup sederhana karena dekat dengan sampah, tapi untuk urusan teknologi, ia bukan tipe pemuda yang gaptek alias gagap teknologi. Ia juga sangat update, dalam soal info-info perkembangan teknologi.
Di balik penampilannya yang sederhana, Sandi malah bisa dibilang pemuda yang sukses. Sebab, ia sudah masuk kategori juragan rongsok. Sehingga di antara pemuda-pemuda seusia, dia termasuk berhasil. Teman-temannya, menyebut Mas Sandi sebagai juragan kaum milenial karena yang kerja di tempatnya, memang banyak anak-anak milenial.
Jiwa usaha atau interprenuernya diawali setelah lulus sekolah. Dia memulainya dengan mencari pasir dan menjjual sendiri. Kemudian mencari rongsok dengan sepeda ontelnya. Dia juga pernah memulung plastik di pesisir laut.
Keberhasilan usahanya terlihat dari rumahnya yang dia bangun sepetak demi sepetak walau belum sepenuhnya jadi. Dengan kesuksesannya itu pula, ia tidak kebingungan lagi dalam soal tempat tinggal, jika kelak menikah.
“Ya masih kecil-kecilan, yang penting tidak nganggur. Ada pekerjaan yang bisa diandalkan untuk hidup, selain bisa untuk menampung teman-teman yang belum memiliki pekerjaan,” kata Sandi, merendah karena sesungguhnya, usahanya sudah bukan kategori kecil-kecilan.(pjs)