Semarang,kabarno.com
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang bersama Komunitas Pecinta Kereta Api IRPS (Indonesian Railway Preservation Society) mengadakan peresmian dan tasyakuran atas kegiatan preservasi di Stasiun Bedono pada Sabtu, 19 Oktober 2024 yang bertempat di Stasiun Bedono, Kabupaten Semarang. Acara ini merupakan bentuk upaya bersama dalam melestarikan cagar budaya perkeretaapian yang bersejarah.
Kegiatan preservasi ini berlangsung selama 26 hari, dimulai sejak 23 September hingga 18 Oktober 2024. Dalam periode tersebut, tim dari KAI bersama Komunitas IRPS secara bergotong royong melakukan pengecatan ulang pada sejumlah struktur penting di stasiun, seperti corong air, persinyalan, dan sepur putar.
” Pengecatan ini tidak hanya memperbarui tampilan fisik, tetapi juga mengembalikan warna asli setiap objek sesuai dengan dokumentasi sejarahnya, sehingga estetika dan nilai sejarah dapat tetap terjaga,” ungkap Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo dalam keterangan tertulisnya.
Dia menyampaikan, bahwa pelaksanaan pengecatan ini melibatkan anggota Komunitas IRPS yang secara bergantian hadir setiap hari untuk berpartisipasi dalam pekerjaan.
“Kerja sama ini adalah bukti nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap pelestarian warisan perkeretaapian di Indonesia,” terangnya.
Stasiun Bedono sendiri merupakan salah satu stasiun tua yang dibangun pada era kolonial Belanda, terletak di jalur kereta api Ambarawa – Bedono. Dikenal sebagai salah satu rute bersejarah dengan pemandangan pegunungan yang indah, Stasiun Bedono juga menyimpan kekayaan arsitektur khas zaman tersebut, menjadikannya bagian dari cagar budaya yang harus dijaga keberadaannya.
“Preservasi ini adalah wujud dari komitmen KAI untuk menjaga bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Dengan melibatkan komunitas pecinta kereta api seperti IRPS, kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk ikut peduli terhadap pelestarian aset-aset bersejarah perkeretaapian lainnya,” tambah Franoto.
Tak hanya pengecatan, kegiatan tersebut juga mencakup pembersihan area taman di sekitar Stasiun Bedono. Dengan kondisi stasiun yang sudah tidak aktif, area tersebut sempat kurang terawat. Melalui aksi ini, lingkungan stasiun kembali terlihat asri dan nyaman, menggambarkan keindahan stasiun tempo dulu.
KAI Daop 4 Semarang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Komunitas IRPS yang telah berperan aktif dalam kegiatan ini.
“Tanpa dukungan dan dedikasi dari para anggota IRPS, upaya pelestarian ini mungkin tidak dapat berjalan sebaik ini. Kami sangat mengapresiasi semangat mereka dalam menjaga warisan perkeretaapian,” ungkapnya.
Ke depannya, diharapkan preservasi ini dapat menjadi contoh bagi pelestarian cagar budaya perkeretaapian lainnya di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan minat masyarakat terhadap sejarah dan budaya kereta api akan semakin meningkat, sehingga bangunan-bangunan bersejarah dapat terus dilestarikan dan dinikmati oleh generasi mendatang,” tutup Franoto.(sup)