Pembukaan Nyai Jawi Jombokan, pada Selasa Pon, 17 Januari 2023, dua hari lalu, terasa meriah. Selain dibuka oleh Pak Lurah Tawangsari, serta dihadiri para pengusaha Kulon Progo, berjajar karangan bunga dari para tokoh kulon Progo.
Sehari sebelum pembukaan, karangan bunga pertama datang dari Ir H Sumarjono, MSc. Tokoh Kulon Progo yang sangat populer di kalangan perantau Kulon Progo ini, dikenal dengan sebutan NKS singkatan dari Nami Kulo Sumarjono. Pak Jono juga salah seorang founder Kopi Thiwul 87 yang ada di Kalinemur Sentolo.
Pada pagi hari, saat panitia pembukaan masih sibuk beberes, datang karangan bunga dari Haji Marija, ST, MM, MT. Dalam karangan bunga yang dikirim tertulis sebagai Ketua DPC Papera Kulon Progo. Papera adalah singkatan dari Pedagang Pejuang Indonesia Raya yang merupakan sayap partai Gerinda untuk mewadahi para pedagang dan praktisi UMKM.
Pak Marija yang pulang kampung ke Desa Cermai, setelah menjalani karir panjang sebagai pejabat di Kabupaten Sragen Jawa Tengah, sedianya ikut hadir. Tapi mendadak ada kegiatan di Solo. “Saya sengaja datang sehari sebelum opening, karena besok harus ke Solo. Terus langsung ke Bogor karena diundang oleh Pak Prabowo,” ungkap tokoh yang disebut-sebut akan maju sebagai calon Bupati Kulon Progo pada Pilkada 2024 itu.
Menjelang siang, karangan bunga berikutnya datang dari Koperasi Konsumen Nasional (Kopkonas) Kulon Progo Sejahtera. Ini merupakan badan usaha yang sangat dirasakan perannya di kalangan masyarakat Kulon Progo di perantauan.
“Selamat ya atas pembukaan Nyai Jawi, pengurus koperasi akan diwakili oleh anggota koperasi di Kulon Progo,” kata Haji Suwondo, Bendaraha Kopkonas KPS yang sangat lincah meski sudah mendekati sepuh.
Pada siang hari, sebelum tetamu rawuh, datang lagi karangan bunga yang menandai pembukai Nyai Jawi Jombokan. Kali ini dari tokoh muda Kulon Progo, Sutrisno Yulianto, STPM, MM, C.NLP. Founder Sahabat Akademika Indonesia (SAIN) ini, dikenal sebagai motivator yang mumpuni. Pak Tris adalah lulusan SMA Negeri 1 dan Fakultas Pertanian UGM.
Setelah karangan bunga dari Pak Tris, datang juga bunga dari Keluarga besar Trah R Muh Soepandi. Ini merupakan tokoh terkemuka Dusun Jombokan. Kediamannya ada di kawasan segi tiga emas Jombokan yang merupakan pusat bisnis Kalurahan Tawangsari.
Sementara itu, karangan bunga yang juga penting datang dari Komunitas Perantau Kulon Progo yang tergabung dalam Sahabat Ngopi Kulon Progo (SNKP). Ini adalah wadah diskusi masyarakat perantauan Kulon Progo di Jabodetabek.
Selepas siang, opening celebration Nyai Jawi Cafe & Resto Jomboka dimulai. Banyak tokoh hadir. Ada Lurah Tawangsari, AKBP (purn) Tupar dan jajarangan. Serta kalangan pengusaha dan pengurus partai. Misalnya saja Pak Latnyana S,Ag, MM, MAP yang dikenal sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Kulon Progo dan Drs Kasiono yang pernah menjadi Ketua DPRD Kulon Progo. Juga, Riyanto SH, yang saat ini menjadi Ketua Jurnas Kulon Progo.
Tampak hadir Sri Puji, yang sudah tidak asing bagi dunia usaha. Saat ini, Bu Sri mengelola Sego Brekat Pare Anom yang berpusat di Pripih. Selain bu Sri ada dari dunia bisnis hadir Pak Subagyo dan Pak Topo yang populer di kalangan pengusaha properti. Serta Pak Ihwanudin, MM.
Ada pula tokoh-tokoh masyarakat Kulon Progo seperti Puji Muryono, Riyanto, Gutomo Putro, SH, dan Suparjo (kolektor barang antik).
Tokoh perkerisan tingkat nasional juga rawuh. Diwakili oleh Ketua Umum Perkumpulan Tosan Aji Brajabumi, KRT Setyo Budi, SH, MH. Ki Setyo didampingi oleh Ki Sugeng Kidung Pamungkas, yang punya leluhur di Kapanewon Panjatan tapi kini tinggal di Kabupaten Kebumen.(hir)