Ke Tirta Empul Tampaksiring, Berharap Melihat Be Julit

oleh -776 Dilihat
oleh
Foto : (18/03/2021) Pengunjung memadati Pura Tirta Empul dan melihat Taman Suci yang berada di dalam pura.

Gianyar, Tampaksiring-Inilah Bali. Pulau mashsyur yang tidak pernah kehabisan pesona. Semua keindahan, seolah ada di sana. Di pulau yang menjadi destinasi utama para pelancong dunia.

Memang. Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang memiliki keindahan alam dan keunikan budayanya yang telah mendunia. Pulau Bali disebut juga dengan Pulau Seribu Pura karena di pulau ini banyak dijumpai tempat beribadah umat Hindu.

Setiap pura yang ada di Bali memiliki sejarah dan daya pikat masing-masing. Termasuk, Pura Tirta Empul. Bukan hanya sejarahnya yang panjang, legenda dan mitos yang mengiringi keberadaan Tirta empul, seperti abadi hingga kini.

Dan, mitos yang amat kuat melekat di benak masyarakat adalah tentang be julit. Siapa yang bisa melihat be julit di dalam pura akan mendapatkan keberuntungan. Be julit, dalam bahasa Indonesia disebut ikan sidat. Memang banyak ditemukan di Pura Tirta Empul.

Pura Tirta Empul terletak di Br. Manukaya Let, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Berdiri sejak tahun 1178, posisi pure berada di sebelah istana kepresidenan, Istana Tampaksiring.

Jejak pura keramat ini, dimulai dari penemuan mata air pada tahun 962. Sejak itu, didirikan tempat permandian dekat dengan mata air. Tempat permandian tersebut kini menjadi tempat pembersihan “pengelukatan” Pura Tirta Empul.

Mata air yang terdapat di dalam pura ini biasa disebut dengan Taman Suci. Nah, di dalam Taman Suci itulah terdapat ikan julit yang sudah ada sejak zaman dahulu. Malah, konon sudah ada sebelum mata air ini ditemukan.

“Dulunya Pura Tirta Empul ini adalah sungai. Pada tahun 962 ditemukan mata air. Dan ikan julit ini sudah ada sejak tempat ini masih menjadi sungai,” jelas Made Mawiarnata selaku Bendesa Adat Manukaya Let, Pangempon Pura Tirta Empul.

Hal yang sama juga disampaikan Jero Mangku Lingsir Pura Tirta Empul. “Ikan julit ini sudah ada sejak zaman dahulu bahkan sebelum pura ini berdiri,” ujar Dewa Gede Mangku Wenten.

Meski dipercaya ada, tapi tidak mudah melihat ikan tersebut. Terakhir kali ikan julit dalam jumlah besar menampakkan tubuhnya pada saat Megawati yang saat itu, menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, berkunjung Tirta Empul.

“Ibu Megawati ingin melihat ikan julit yang ada di Taman Suci masih ada atau tidak? Karena saat beliau masih anak-anak beliau melihat ikan julit di sini banyak, setelah diberikan pemancing banyak keluar ikan julitnya,” ungkap Made Mawiarnata.

Cara membuat ikan julit menampakkan tubunya dan keluar dari sarangnya adalah dengan cara pemberian sarang lebah. Sarang lebah itu, harus  yang masih ada madunya. Kemudian ditambah telur dan memohon serta dihaturkan terlebih dahulu di Pura Tirta Empul.

“Supaya ikan julitnya keluar, dipancing dengan sarang lebah yang masih ada madunya. Diparisudha dulu di pura, baru di taruh ke dalam air Taman Suci,” tambah Dewa Gede Mangku Wenten.

Namun demikian, masih menurut Dewa Gede mangku Wetan, ikan julit ini bisa saja muncul dengan sendirinya sewaktu-waktu. Hanya saja, tidak tentu kapan waktu keluar ikan julit ini dari rumahnya.

Keberadaan ikan julit di pura ini susah ditemukan karena memang ikan julit bersembunyi di celah-celah mata air dan jarang menampakkan tubuhnya. Ikan julit di Pura Tirta Empul dipercaya dapat membawa keberuntungan oleh sebagian masyarakat di Bali. Sebagian masyarakat percaya jika melihat ikan julit di Taman Suci, tempat pembersihan “pengelukatan”, atau di sekitar lingkungan Pura Tira Empul akan mendapatkan keberuntungan.

“Jika melihat ikan julit akan mendapatkan keberuntungan itu adalah mitos. Tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, itu hanya kepercayaan dan keyakinan masyarakat,” tegas Made Mawiarnata.

Hal serupa juga diungkapkan Dewa Gede Mangku Wenten. “Nggih itu, mudah-mudahan. Ada juga orang membicarakan begitu, mungkin kalau melihat ikan julit keluar itu mungkin mendatangkan rejeki, itu kan tergantung dari rejekinya sendiri-sendiri nggih,” ucapnya.

Tapi mitos tentang ikan sidat di Tirta Empul, telanjur menyebar. Dan, seperti diyakini oleh mereka yang berkunjung ke tempat suci ini. Apalagi, memang tidak sembarang orang dapat melakukan upacara untuk melihat ikan julit keluar dan menampakkan tubuhnya.

Ikan julit di Pura Tirta Empul memang diyakini sebagai “due” dari Ida Bhatara yang melinggih di Pura Tirta Empul.

Made Mawiarnata dan Dewa Gede Mangku Wenten sudah menegaskan bahwa ikat juoilt bisa mendatangkan keberuntungan, hanya kepercayaan dan keyakinan masyarakat saja. Tapi memang, keyakinan itu, sudah ada sejak zaman dahulu.

“Hal itu adalah balik lagi pada kepercayaan dan keyakinan masing-masing orang. Balik lagi pada rejeki yang diberikan oleh Tuhan,” ucap Made Mawiarnata.

Hal yang sama juga diungkapkan Jero Mangku Lingsir Pura Tirta Empul, “kepercayaan dan keyakinan ya, kalau mangkunya di sini mengatakan bahwa kalau mau ikan julit keluar itu banyak rejekinya tapi nanti tidak, kan salah. Ya, tergantung dirinya itu. Tergantung rejekinya masing-masing. Kepercayaan ini memang sudah ada dari zaman dahulu, sekarang, dan yang akan datang.”(Nur Arofah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.