Mahasiswa Ilkom USM dan Komunitas Kinasih Gelar Kampanye #SatuHatiUntukInklusi

oleh -7 Dilihat

SEMARANG,KABARNO.COM – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (Ilkom USM) berkolaborasi dengan Komunitas Kinasih menggelar kampanye sosial bertajuk #SatuHatiUntukInklusi pada 15 Desember 2024 di Car Free Day (CFD) Simpanglima, Semarang.

Mahasiswa Ilkom USM yang terlibat dalam kegiatan itu adalah Bersyeba Naftali Kusma, Amelia Avrisa Fortunata, Daniel Kukuh Wibisiono, Bunga Kultsum, M Ferdyansyah, Nadya Swastika, Alya Febiola, Indra gading, dan Ahmad Restu Ilham.

Koordinator Kampanye Komunitas Kinasih, Indra mengatakan, tujuan kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong inklusi sosial bagi penyandang disabilitas di kota Semarang dan sekitarnya.

Kegiatan tersebut mengundang masyarakat untuk lebih peduli dan berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan.

”Kegiatannya dimulai mulai pagi hari dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pembagian stiker dan materi edukasi tentang pentingnya inklusi sosial, membuat gelang dan kalung dari bahan manik-manik,” ujarnya.

Kampanye tersebut, katanya, menjadi ruang bagi warga Semarang untuk berdiskusi dan belajar langsung mengenai hak-hak penyandang disabilitas dan bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.

”Melalui kampanye #SatuHatiUntukInklusi, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan hak penyandang disabilitas agar dapat hidup setara dan merasakan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan,” ungkap Indra.

Menurutnya, inklusi sosial bukan hanya soal memberikan akses fisik, tetapi juga membuka ruang bagi warga untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan politik.”

Di sisi lain, kegiatan tersebut juga memperkenalkan beberapa produk kreatif hasil karya penyandang disabilitas yang dipamerkan di stan-stan yang disediakan.

Produk-produk tersebut antara lain kerajinan tangan, memainkan alat musik, dan karya seni lainnya yang dihasilkan oleh komunitas difabel di Semarang.

”Pameran ini memberikan peluang bagi mereka untuk mengembangkan bakat dan keterampilan, sekaligus memperkenalkan hasil karya mereka kepada masyarakat luas,” tuturnya.

Dia berharap, kampanye tersebut dapat memberi dampak positif dalam membangun kesadaran publik tentang pentingnya inklusi sosial bagi penyandang disabilitas.

Kampanye #SatuHatiUntukInklusi bukan hanya berakhir pada acara CFD, tetapi juga menjadi gerakan berkelanjutan yang mengajak semua pihak untuk selalu berpikir dan bertindak inklusif dalam kehidupan sehari-hari.

”Kami berharap, semangat #SatuHatiUntukInklusi dapat menyebar luas, dan lebih banyak pihak yang tergerak untuk memberikan dukungan dan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih ramah bagi semua,” tambah Indra.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.