Memberdayakan masyarakat umat melalui Masjid Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) yang dibangun HM Soeharto, terus dilakukan. Kini ada 999 masjid selesaai dibangun YAMP. Pembangunan masjid tidak akan bertambah, tinggal memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keumatan.
Langkah awal membangun jaringan dan komunikasi antar Masjid YAMP. Dimulai dengan membangun Forum Komunikasi (Formi) Masjid YAMP Provinsi DI Yogyakarta dengan Ketua Drs Suripto di Masjid Klidon, Sleman, Yogyakarta. sebanyak 25 Masjid YAMP secara rutin menggelar berbagai kegiatan.
Berkembang keinginan di antara pengurus untuk mengembangkan Formi menjadi paguyuban pengurus Masjid YAMP se Jawa yang akan terus berkembang menjadi pengurus seluruh Indonesia. Silaturahmi dan Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid YAMP di Grand Orchid Hotel Solo, belum lama ini.
Ketua YAMP Dr H Sulastomo dalam mengungkapkan YAMP akan secara terus menerus membangun pemberdayaan umat melalui pengurus-pengurus masjid YAMP. “Selain memberikan bantuan investasi YAMP memberi solusi bagi tumbuhnya perekonomian umat dengan beberapa pelatihan ketrampilan,” kata Sulastomo.
Dikatakannya, pergerakan koperasi merupakan tujuan bagi para pengurus masjid yang tergabung dalam YAMP dan akan lebih ditingkatkan karena koperasi adalah peningkatan ekonomi menuju kesejahteraan. “Untuk itu YAMP ingin menggiring koperasi ke dalam penghidupan para pengurus masjid,” tambah Sulastomo.
Menurut Sulastomo, perjalanan panjang YAMP telah bangun 999 masjid di seluruh Indonesia dan yang tergabung di Paguyuban Pengurus Masjid berjumlah 80 pengurus masjid. Sedangkan keberadaan Paguyuban Pengurus Masjid YAMP itu menjadi target prioritas untuk terus dikembangkan guna memajukan usaha koperasi bagi seluruh pengurus dan anggotanya.
“Kita semua bertanggungjawab untuk memberdayakan ekonomi rakyat lewat koperasi yang sudah berjalan. Sehingga apa yang menjadi tujuan, akan terus dikembangkan,” kata Sulastomo.
Ia juga mengakui, perizinan koperasi memang sangat sulit, tapi berkat tekad kita, semua berjalan dengan berbagai usaha yang ada sekarang ini. Sulastomo optimis apa yang sekarang dibangun lewat koperasi akan berkembang seiring dengan perkembangan usaha di berbagai kepengurusan masjid saat ini.
Ia juga mengatakan, untuk pengadaan koperasi dimaksudkan memperkuat kemandirian dari anggota Pengurus Masjid YAMP. “Seluruh anggota dan pengurus YAMP bisa mandiri, karena memiliki usaha yang bisa diberdayakan, sehingga pendirian koperasi akan menumbuhkan ekonomi dan wirausaha para pengurusnya,” jelas Sulastomo.
Ia juga menjelaskan peserta dari kegiatan Silaturah dan Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid YAMP merupakan perwakilan dari tiap kabupaten atau kota. “Dengan silaturahmi ini diharapkan meningkatkan kualitas, penyempurnaan juga menyempurnakan kualitas para pengurus masji, baik di bidang keilmuan dan kehidupannya yaitu lewat koperasi,” paparnya.
Pada acara itu juga hadir pemateri yang menyampaikan paparan kepada ratusan pengurus masjid YAMP yang hadir antara lain Sularso (dewan pakar Dekopin) dengan materi Berbagi Pengalaman Menberdayakan Umat.
Sedang Dr Hj Mufidah MA (UIN) tentang Revitalisasi Fungsi Masjid melalui Pos Pemberdayaan Umat dalam Pespektif Teori Struktural, serta Kholifa B mewakili Yayasan Dakap.
Semantara paparan Sularso, dewan pakar Dekopin, memberikan solusi bagaimana koperasi berkembang karena adanya kerjasama anggota dan pengurusnya. Bahkan dengan berjalannya koperasi sebagai ronda ekonomi rakyat. Dan hari kedua Kamis (1/3) peserta kegiatan diberikan pengalaman tentang budidaya ternak ikan, sayur mayur serta buah buahan dan budidaya ulat Jerman dan Hongkong.
Sementara itu menurut Pelaksana Program Pemberdayaan dan Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid YAMP Marsono, SH sebagai awal langkah ini dilakukan di Jawa Tengah dan akan terus dilakukan secara nasional. “Ini awal kami akan terus melakukan pertemuan silaturahmi di seluruh Indonesia. Sebagai bentuk satu rasa, satu usaha dan satu tujuan,” katanya.
Menurut Marsono, masjid-masjid yang dibangun YAMP ada di seluruh Indonesia. Sumarsono menjelaskan bahwa YAMP secara riil memberikan modal dana yang dikelola pengurus-pengurus masjid YAMP yang nantinya dapat digunakan bagi umat yang ingin mengembangkan usaha sesuai dengan apa yang diberikan oleh YAMP. “Kegiatan Silaturahmi dan Pemberdayaan Umat ini yang diselenggaran ini akan menjadi contoh untuk masjid- masjid lain di Indonesia,” tambahnya.
Marsono mengatakan, acara pertemuan itu merupakan ajang silatutahmi para anggota dan pengurus masjid, dan menjadi bentuk evaluasi terhadap program kegiatan YAMP di tingkat kabupaten/kota.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para pengurus masjid yang telah menghadiri acara ini, agar kita tetap bersemangat dan maju terus,” pungkasnya.
Marsono juga memberikan apresiasi bagi para pengurus masjid mendatangi acara Silaturahmi dan Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid YAMP di Solo agar ilmu yang didapat pada acara yang digelar pihaknya, menjadi bekal ilmu pengetahuan dalam pengembangan usahanya.(tom)