Mbenjang Minggu, Ki Bagas Giyanto  Mbabar Lakon Pandawa Kumpul

oleh -361 Dilihat
oleh

Syawalan Perantau Kulon Progo pada hari Minggu pagi hingga sore, akan berjalan penuh makna, karena Ki Bagas Giyanto, mbabar lakon tua: Pandawa Kumpul.

Ini merupakan cerita klasik yang mengisahkan para ksatria Pandawa hidup terlunta-lunta, dengan berbagai tragedy, pasca kalah bermain dadu dengan Kurawa. Banyak penggalan yang menarik dicermati dalam lakon ini.

Salah satu makna yang mendalam dari lakon ini, adalah peran anak-anak muda yang tersingkir dalam memperbaiki tatanan kehidupan, serta mengalahkan tindak durangkara yang dilakukan bala Kurawa.

Kemenangan Bima yang menyamar sebagai Jagal Abilawa mengusir kerusuhan di Wiratha, adalah salah satu peran pemuda yang penting, di saat tokoh-tokoh tua tidak mampu menandingi musuh negeri.

“Pandawa Kumpul bercerita tentang perjalanan lima ksatria Pandawa saat menjalani satu tahun terakhir hukuman, setelah kalah bermain dadu. 12 tahun dilewati dalam penyamaran yang sukses, kemudian ditambah satu tahun menjadi batur di Wiratha,” jelas Ki Bagas.

Banyak makna, menurut dalang dari Cerme Panjatan Kulon Progo ini, yang bisa dipetik dari lakon Pandawa Kumpul. “Setidaknya dengan wayangan ini, kita ingin menyebarkan semangat nyawiji. Bisa juga dimaknai, saatnya masyarakat Kulon Progo Bersatu, ngumpul lan nyawiji,” tegas Pak Bagas yang sebelum menjadi dalang adalah seorang pegawai bank di Jakarta.

Dan, seperti ingin memaknai lakon Pandawa Kumpul, wayangan ini menandai berkumpulnya masyarakat perantau Kulon Progo di Jabodetabek dalam momentum Syawalan. “Banyak tokoh Kulon Progo yang akan hadir. Tapi mohon maaf jika acara wayangan ini, tidak bisa mengundang terlalu banyak warga Kulon Progo, sebab kita masih harus menerapkan Protokol Kesehatan,” kata Sukidi, Ketua Panitia Wayangan.

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan acara ini, bisa melalui streaming di sejumlah aplikasi sosial media. Paki Kidi berharap, acara yang digagas oleh Koperasi Konnsumen Nasional Kulon Progo Sejahtera itu, bisa membuat perantau Kulon Progo semakin rumaket, saling bersinergi, serta sejahtera.

Digelar di Anjungan Daerah Istimewa Jogjakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Minggu, 13 Juni 2021, wayangan hanya dilangsungkan pada siang hari.”Semua dibatasi biar aman, yang penting maknanya. Supaya Warga Kulon Progo menyatu, ati pakarti nyawiji,” tegas Ki Bagas Giyanto.(her)