Ngaturaken Sugeng Riyadi, kagem poro sutresno Kopi Thiwul 87. Mugi sedhoyo doso-doso lebur ing dinten riyadi meniko. Soho, kita sedhoyo tansyah pinaringan rahayu, wilujeng, kalis saking sedoyo rubedho.
Dan, bersama semangat thiwul yang selalu mengajarkan untuk tidak menyerah, inilah yang terjadi hari Jumat tanggal 7 Mei 2021. Jumat terakhir di bulan Ramadhan 1442 H. Jamaah Masjid Miftahul Huda Kalimenur, Sentolo, Kulon Progo, mengundang yatim-piatu untuk berbuka puasa bersama. Salah satunya, menikmati thiwul agar tidak kehilangan rasa bahagia meski hidup harus dijalani secara sahaja.
Acara buka puasa ini dihadiri lebih dari 100 orang dengan protokol kesehatan yang ketat. Kebetulan Kopi Thiwul 87 memiliki lahan luas dan asri yang dapat menampung tamu dengan jumlah lumayan banyak.
Pada saat para tamu datang di Kopi Thiwul 87, para hadirin dipersilahkan cuci tangan dengan sabun sabun atau hand sanitizer yg sdh disediakan. Adapun tamu yang belum menggunakan masker diberikan masker secara cuma-cuma dan diminta untuk mengenakannya. Memontum ini sekaligus edukasi prokes.
Pak Sunarya yang merupakan Ketua RW 04 setempat berkenan menjadi pangadicoro atau pembawa acara buka bersama ini. Acara diawali dengan sambutan Pak Triyanto Raharjo selaku tuan rumah sekaligus mewakili keluarga Zegan dan resto Kopi Thiwul 87. Dalam sambutannya, Pak Tri mengucapkan sugeng rawuh atau selamat datang dan terimakasih atas berkenannya hadir di acara buka puasa di resto Kopi Thiwul 87. Acara buka puasa bersama ini memang sudah menjadi agenda rutin setiap hari Jumat selama bulan Ramadhan. Keluarga Zegan ingin berbagi dengan menyediakan menu buka puasa.
Di kesempatan yang baik itu pula, Pak Tri menyampaikan bahwa salah satu owner atau pemilik resto ini ingin berbagi dan memberikan santunan kepada anak yatim piatu. Tak hanya itu, ada harapan besar yang semoga terkabul bahwa resto ini bisa menjadi media silaturahmi, berbagi, menyerap tenaga kerja lokal, dan memberikan kemanfaatan bagi banyak orang termasuk untuk warga sekitar dan sebagai pilihan kuliner di Kulon Progro.
Agar lebih dikenal oleh warga sekitar Kalimenur, Pak Tri mengenalkan owner, manager, dan para kru Kopi Thiwul 87. Ini penting karena usaha resto ini di lingkungan para hadirin.
Setelah sambutan Pak Dukuh, salah satu owner yang asli dari Kulon Progo dan kini jadi pengusaha travel dan pengiriman barang memberikan santunan. Mbak Tere menyambangi satu per satu anak yatim sambil menyerahkan santunan. Tentu ada doa terucap dari anak yatim piatu kiranya usaha Mbak Tere lancar dan penuh keberkahan demikian juga usaha resto yang dirintis bersama owner/pemilik lainnya.
Hari sudah menjelang berbuka puasa. Tentu acara yang baik ini menjadi lebih afdol jika dilengkapi dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pak Uztad. Dengan harapan seluruh rangkaian acara diberikan keberkahan untuk semua yang hadir, untuk keluarga Zegan, untuk Mbak Tere, untuk Kopi Thiwul 87, untuk anak yatim piatu dan untuk semua yang hadir di acara buka bersama tersebut.
Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Pak Tri sebagai tanda mulainya usaha atau soft-launching Kopi Thiwul 87. Dan, sesaat kemudian adzan magrib tiba. Minuman manis serta snack untuk berbuka sudah disiapkan untuk segera disantap. Tentu didahului dengan doa berbuka puasa.
Sementara sesuai protokol kesehatan dan untuk menghindari sesuatu hal terjadi, hidangan makanan di siapkan dalam duz yang siap dibawa pulang. Sehingga acara buka bersama tidak terlalu lama.
Tentu Kopi Thiwul 87 menyiapkan pesanan Keluarga Zegan ini dengan baik. Tak ingin mengecewakan baik yang berbagi ataupun tamu undangan yang hadir. Karena slogan Kopi Thiwul 87, walau resto ndeso, ning nek masalah roso, enake tekan njeroning dodo.
Demikian dan segenap owner, manager, dan kru Kopi Thiwul 87 mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1442 H, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum. Mohon maaf lahir bathin. (*)