Keberadaan dalang di wilayah Kabupaten Kebumen tersebar merata dan nyaris di setiap kecamatan ada. Seakan dari ujung barat hingga ujung timur, di wilayah dataran tinggi atau di dataran rendah disitu ada dalang.
Kondisi ini tentu saja menjadi kekayaan Sumber Daya Manusia tersendiri, yang akan sulit ditemui di Kabupaten / Kota lain. Variasai ragam Gagrak Seni Pedalangan di Kebumen juga banyak hingga banyak pilihan dapat disuguhkan. Pantaslah kiranya bila Kabupaten Kebumen tidak hanya terkenal sebagai Kota Beriman namun juga dapat dikatakan sebagai Kota Budaya.
BACA JUGA http://www.kabarno.com/mengenal-dalang-kebumen-14-ki-sigit-setyawan-dalang-sabet/
Kelangsungan kelestarian dan tumbuh berkembangnya seni budaya di suatu wilayah (termasuk di Kebumen), tidaklah terlepas dari tokoh tokoh budaya, para sarjana seni, pelaku budaya, pemerhati budaya, pelestari dan pendana seni budaya, yang semua lazim disebut sebagai Budayawan.
Sangat beruntung PEPADI Kebumen, karena pengurus dan anggotanya tidak hanya mereka yang berprofesi sebagai dalang, namun juga ada dalang yang juga sebagai Budayawan.
Dan, nama yang sangat ‘misuwur’ di kalangan masyarakat seni budaya Kebumen, adalah Ki Bambang Cahyono, SSn, MPd. Dalang yang berdomisili di Desa Bonorowo, Kecamatan Bonorowo, Kebumen itu, dikenal sebagai dalang budayawan.
BACA http://www.kabarno.com/mengenal-dalang-kebumen-13ki-langgeng-hidayat-sang-lurah-dalang/
Lulusan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta Program Studi Seni Pertunjukan Jurusan Pedalangan ini, sesungguhnya, mendalang sebagai hobby. Malah, hobby yang sudah dijalani sejak remaja. Baginya mendalang adalah murni untuk pelestarian budaya luhur bangsa.
Ki Bambang (panggilan akrab Ki Bambang Cahyono), dalam kesehariannya adalah ASN pada SMPN 2 Ambal, Kebumen dan pernah juga mengajar di SMP PGRI 2 Bonorowo, di SMK Prembun. Juga sebagai Dwijo di Permadani Kebumen, sangat menguasai berbagai bidang seni yang ada seperti Seni Tari, Seni Ketoprak bahkan juga sanggup sebagai MC Pengantin dan Cucuk Lampah.
Jangan ditanya tentang kemampuan bersastra Jawa, karena Gelar Magisternya di dapat dari Program Pascasarjana, Fakultas Bahasa jurusan Sastra Jawa Universitas Sebelas Maret ( UNS ), selain pernah mengikuti Diklat Permadani dan Dwijo Permadani Tingkat Provinsi.
Tentang seni Pedalangan, Ki Bambang Cahyono tidak hanya piawai memainkan wayang kulit dengan gagrag Surakartan, namun juga sangat cakap sebagai Dalang Wayang Wong ( Wayang Orang ). Karena kemampuannya Ki Bambang pernah tercatat sebagai Dalang Wayang Wong yang pernah mengikuti festival wayang wong di Ngesti Pandowo, Semarang mewakili Tingkat Karesidenan Kedu.
Kemampuan lain yang sangat menonjol Ki Bambang Cahyono adalah seorang penulis, hingga beberapa hasil karya tulisnya sudah dibukukan semisal Buku Tentang Pranoto Adicoro, Rias Pengantin Gaya Kebumen, Menelusuri Sejarah dan Hari Jadi Kebumen, bahkan masuk dalam team pembuatan Lembar Kerja Sekolah ( LKS ) Bahasa Jawa, Bilawa.
Melengkapi ciri khas sebagai “Wong Jowo”, Ki Bambang juga sangat senang melestarikan warisan leluhur dalam bentuk pusaka, hingga kini tidak kurang 15 bilah tosan aji dikoleksinya dalam bentuk Keris dan Tombak.
Ki Bambang Cahyono, dalang yang dalam setiap penampilan terlihat sangat mengutamakan hal berbusana, tidak hanya sebagai pelakon seni pertunjukan, namun juga sebagai Budayawan yang sangat mumpuni dalam ilmu seni budaya Nusantara.
Ki Bambang Cahyono tidak hanya kondang di masyarakat pecinta wayang, namun juga kondang di masyarakat pecinta pertunjukan tradisi yang berkembang di masyarakat.
Ki Bambang Cahyono adalah Dwijo ( guru ) bagi semua pelaku seni yang ingin mengembangkan bakat dan kemampuannya
Kebumen, 18 Mey 2020
Ki Setyo Brajabumi
Pemerhati Budaya Nusantara, Hp. 081310352619