SEMARANG,KABARNO.COM– Kampanye Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Calon Wakil Gubernur Taj Yasin menghadirkan gaya lain dalam menyampaikan pesan komunikasi politik, dengan mengedepankan pendekatan seni dan kampanye yang efektif.
Mural bergambar wajah Ahmad Luthfi dan Taj Yasin kini menghiasi bak truk, menjadikannya sebagai media promosi bergerak yang menarik perhatian di berbagai daerah.
Pendekatan komunikasi politik yang kreatif ini, dianggap sebagai solusi segar dibandingkan baliho atau spanduk yang sering kali dipasang sembarangan di pinggir jalan dan mengganggu estetika kota.
Mural di bak truk ini memberikan warna baru bagi kampanye politik, karena truk tersebut dapat berkeliling di berbagai kawasan, menyebarkan pesan visual yang kuat dan berbeda.
Mural yang elegan dan penuh seni tidak hanya memperkenalkan pasangan calon kepada masyarakat, tetapi juga menampilkan kampanye yang lebih estetis.
Ketimbang baliho yang kadang merusak pemandangan atau bahkan dipaku di pohon, mural di bak truk ini justru mempercantik tampilan jalanan yang dilalui.
Minalia Haryanto, warga Semarang yang melihat truk bermural tersebut melintas di jalan, mengaku terkesan dengan cara kampanye yang berbeda ini.
“Menurut saya ini kreatif sekali. Biasanya kalau lihat baliho di pinggir jalan itu biasa saja, tapi mural di bak truk ini lebih menarik dan indah dipandang. Apalagi truknya bisa berkeliling, jadi lebih banyak yang melihat,” katanya.
Strategi Kampanye yang Efektif
Langkah ini, katanya, menunjukkan bahwa tim pemenangan Ahmad Luthfi tidak hanya berfokus pada strategi kampanye yang efektif, tetapi juga pada penghargaan terhadap seni dan keindahan kota.
Dengan menghadirkan mural di bak truk, mereka memberikan ruang bagi seniman lokal untuk menunjukkan bakat mereka, sekaligus memperkenalkan kampanye politik dengan cara yang lebih segar dan berkesan.
Selain di bak truk, mural bergambar Ahmad Luthfi juga mulai bermunculan di beberapa lokasi strategis di Kota Brebes, seperti di tikungan jalan raya Kota Baru arah Brebes-Tegal, dan di sekitar alun-alun Brebes sebelum jembatan Kali Pemali.
Mural-mural ini tampak mencolok dan lebih artistik dibandingkan coretan-coretan lain di sekitarnya, memberikan sentuhan seni yang menyegarkan di tengah kesibukan jalanan kota.
Dari sudut pandang warga yang belum menentukan pilihan politik, mural ini menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan warga sekitar, Moh. Latif, memberikan pandangannya terkait mural.
“Jujur saja, saya belum menetapkan pilihan untuk Pilkada nanti. Tapi saya harus mengakui, apa yang dilakukan Pak Luthfi ini menarik. Menggunakan seni untuk kampanye itu jarang-jarang, dan menurut saya ini menunjukkan kalau beliau punya cara berpikir yang berbeda,” ujarnya.
Kendati demikian, menurut Latif, cara kampanye yang dilakukan tim Ahmad Luthfi memberikan kesan positif dan menunjukkan bahwa kandidat tersebut peduli terhadap estetika kota.
“Saya belum tahu apakah nanti akan memilih beliau, tapi dari kampanyenya yang menggunakan seni seperti ini, saya jadi punya kesan bahwa beliau paham cara membuat sesuatu lebih berkesan. Itu hal yang bagus untuk seorang pemimpin,” tambahnya.
Memberdayakan Komunitas Seniman
Sementara itu, seorang seniman mural yang terlibat dalam pembuatan karya ini menyampaikan harapannya agar langkah kreatif seperti ini bisa terus didorong, tidak hanya dalam konteks kampanye politik, tetapi juga untuk memperkaya seni kota dan memberdayakan komunitas seniman lokal.
“Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengekspresikan diri dan memberikan kontribusi bagi kota. Harapannya, semoga ruang kreatif seperti ini semakin diperbanyak di masa depan. Dengan begitu, seniman jalanan bisa berkarya dengan lebih leluasa dan tidak lagi dianggap sebelah mata,” katanya.
Pendekatan menggunakan mural di bak truk dan di lokasi strategis ini tidak hanya berfungsi sebagai media promosi, tetapi juga memperlihatkan komitmen Ahmad Luthfi terhadap seni dan pemberdayaan kaum muda.
Dengan mengapresiasi karya seniman lokal, kampanye ini tidak hanya sekadar ajang politik, tetapi juga menggerakkan sektor kreatif dan memberikan ruang bagi seni jalanan untuk berkembang.
Langkah ini menjadi contoh bahwa kampanye politik bisa dilakukan dengan cara yang lebih kreatif dan tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Melalui strategi kampanye dan komunikasi politik yang berbeda ini, Ahmad Luthfi menunjukkan, bahwa ia tidak hanya berfokus pada elektabilitas, tetapi juga ingin memberikan kontribusi yang nyata terhadap estetika kota dan pemberdayaan seni.
Kampanye kreatif ini diharapkan menginspirasi lebih banyak kandidat politik untuk menggunakan cara-cara yang lebih kreatif dan berkelanjutan dalam menarik perhatian pemilih. (sup)