Bantul, KABARNO : Semangat membumikan Pancasila muncul di masyarakat Kanutan, Kalurahan Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, DIY.
Keberadaan Museum Wayang Beber Sekartaji dengan beragam koleksi langka bersejarah termasuk adanya Wayang Beber Pancasila menjadi salah satu pendukung sosialisasi nilai-nilai Pancasila.
Indra Suroinggeno, pendiri Museum Wayang Beber Sekartaji menjelaskan Wayang Beber Pancasila sepanjang 5 meter, terbagi dalam 5 bagian gambar berkisah mencerminkan sila-sila Pancasila. Kisah dalam Wayang Beber Pancasila ini diambil dari kakawin Sutasoma berisi ajaran positif kehidupan, salah satunya tentang tri hita karana yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan alam.
“Ini sepanjang 5 meter, sila 1 menggambarkan Gusti tan kena kinaya tan kena kinira apa, ini satu arah dengan Ketuhanan Yang Maha Esa terkait pencarian Sutasoma kecil akan Tuhan. Tuhan dilihat secara tiga tahal Tri hita karana,” papar Indra saat Forum Diskusi Wartawan Unit DPRD DIY, di Museum Wayang Beber Sekartaji, Selasa, (12/11/2024).
“Kemudian bagian ini itu Sutasoma beranjak dewasa memutuskan meninggalkan kerajaan melepas semuanya. Ada ontran ontran sabda palon noyo genggong. Nah disini gending syailendra, bagaimana yang berbeda-beda tetap satu jua. Sutasoma pergi mengembara karena memberikan pencerahan rembug manuggal rasa adalah permusyawaratan perwakilan. Disini khasnya perbedaan itu disatukan dengan komunikasi yang baik,” lanjut Indra.
Indra menambahkan, selain wayang beber Pancasila, sinergi dengan pokdarwis Sumbermulyo keterlibatan masyarakat juga menjadi kunci dalam pengembangan kampung Pancasila sebagai pusat pelestarian Bhinneka Tunggal Ika di wilayah ini.
“Semuanya terlibat, komunitas remajanya juga ada Remaja Bhinneka. Jadi dari situ Pancasila ini hidup dan menghidupi disini,” kata Indra Suroinggeno.
Tidak hanya itu, masyarakat umum juga merasakan dampak positif adanya wayang beber Pancasila dan kampung Pancasila ini. Umkm misalnya juga memproduksi cenderamata kampung Pancasila.
“Wayang Beber Pancasila ini tidak hanya sebatas ideologi saja tetapi bermanfaat bagi kesejahteraan sekarang. Di kalangan Gen Z wayang beber juga ada dalam bentuk animasi bahkan mengarah video game. Terus juga umkm membuat cenderamata kecilkecil tempat kartu nama seperti ini. Jadi harapan kami wayang beber Pancasila bisa menjadi the way of life intangible yang ada di Museum Beber Sekartaji secara khusus. Dan semoga jiwa Pancasila yang dari sini menyebar ke masyarakat. Walaupun masyarakat sini Sumbermulyo ini sebelum ada wayang beber Pancasila sudah Pancasilais, toleransinya luar biasa,” urai Indra.
Indra menambahkan guna semakin menguatkan semangat menggelorakan nilai-nilai Pancasila juga akan dikembangkan unit museum Wayang Beber di 5 titik di Kampung Pancasila Kanutan ini. Dimana setiap titiknya mencerminkan sila Pancasila.
“Bahkan besok akan dikembangkan sebagai Kawasan Berbudaya Pancasila , akan ada 5 lokasi di kawasan kampung ini yang setiap sila tersirat di dalam setiap lokasi unit museum,” tuturnya lagi.
Selain itu, di setiap peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni juga digelar merti Wayang Beber Pancasila.
“Melibatkan 1000 lebih peserta, pentas 24 jam dari berbagai sanggar. Wayang beber Pancasila didoakan 5 tokoh agama kemudian diarak keliling kampung dengan atribut Garuda Arupabhumi,” kata Indra.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengapresiasi adanya Museum Wayang Beber Sekartaji dengan salahsatu koleksinya Wayang Beber Pancasila.
“Di era di mana orang berorientasi pada kekayaan, kepangkatan, budi pekerti sangat dibutuhkan. Lewat wayang Beber Pancasila kita belajar nilai-nilai luhur Pancasila, menyerap energi kebhinekaan di sini. Ini harus menjadi perhatian dan dikembangkan,” tandas Eko. (Wur)