Semarang,KABARNO.com– Pemerintah Kota Semarang terus berupaya memberikan perhatian kepada para pedagang. Salah satunya dengan menyediakan aset yang dimiliki untuk ditempati pedagang Barito Karya Mandiri. Sebanyak 50 pedagang, mulai menempati Semarang Exhibition Center atau eks Pasar Dargo yang berada di Jalan dr. Cipto Semarang, Rabo (23/11/2024).
Mereka yang menempati Pasar Dargo adalah para pedagang yang sebelumnya berjualan di pasar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Harapannya dengan menempati lokasi yang lebih strategis tersebut akan mendongkrak pendapatan.
“PKL Barito Karya Mandiri yang semula mereka berusaha atau berdagang di MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah) dipindahkan ke area yang lebih strategis di atas aset Pemerintah Kota Semarang yang kebetulan selama ini tidak dimanfaatkan yaitu Eks Pasar Dargo,” terang Bambang Pramusinto, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang yang hadir mewakili wali kota Semarang pada acara Slup-Slupan Pedagang Barito Karya Mandiri ke Ex Pasar Dargo, Rabu (13/11/2024).
Slup-slupan ditandai dengan potong pita dan potong tumpeng. Pada kesempatan yang sama juga digelar Talk Show Konsumen Cerdas Dekranasda. Adapun relokasi pedagang masih dilakukan secara bertahap mengingat perbaikan pasar yang belum selesai sepenuhnya.
Pada tahap pertama ini ada 50 pedagang yang direlokasi. Rencananya tahap dua relokasi akan diikuti 230 pedagang pada akhir tahun dan tahap tiga merelokasi keseluruhan 560 pedagang pada bulan April 2025.
“Bentuk support Pemkot Semarang selain fasilitas aset atau tempat adalah anggaran yang digunakan untuk perbaikan (yang diambilkan) dari Anggaran Perubahan 2024 dan Anggaran Murni 2025,” terang Bambang.
Biayai Pemkot dan Pedagang
Sementara itu, Ketua Paguyuban Barito Karya Mandiri, Rohmat Yulianta menjelaskan, selain dibiayai oleh Pemkot Semarang, perbaikan gedung Pasar Dargo juga melibatkan para pedagang. Di mana para pedagang, menurut Yuli akan swadaya memperbaiki fasilitas lantai sedangkan lantai dua yakni blok C dan D menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang.
“Kami juga minta agar penerangan diperhatikan supaya tidak rawan kriminalitas. Karena malam di sini gelap dan untuk nongkrong. Kalau terang kan mengurangi kerawanan. Penamaan Barito (Barito Karya Mandiri Dargo Square) tidak bisa dihilangkan, ini ikon orang luar menjadi tahu,” kata Yuli.
Para pedagang Barito Karya Mandiri antusias dengan relokasi ini. Mereka berharap proses perbaikan dapat berjalan tepat waktu, sehingga semua pedagang bisa segera menempati lapak barunya.
“Terima kasih atas perjuangannya Ibu wali kota sehingga untuk teman-teman bisa pindah di ex Pasar Dargo. Harapan kami masa depan lebih baik, lebih optimal dengan usaha kita bisa maju,” ujar Purwanto, salah seorang pedagang Barito Karya Mandiri.
Hal senada diungkapan pedagang lain Tri Gunanto. Dirinya berterima kasih atas kebijakan wali kota Semarang.
“Terima kasih Ibu Ita sebagai wali kota Semarang yang telah memberikan kebijakan untuk pasar, kita bertempat di Dargo. Semoga untuk tahun 2025 anggaran murni bisa untuk diselesaikan biar kami dari pedagang bisa langsung masuk semuanya,” ujarnya.(sup)