SURAKARTA,KABARNO – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendampingi kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ke sejumlah proyek di Kota Surakarta, Sabtu, 2 November 2024.
Tinjauan pertama yakni di Stasiun Purwosari, untuk melihat langsung uji coba autonomous trem yang menggunakan baterai sebagai dayanya. Autonomous trem ini sudah dirancang selama 4 tahun di Madiun, dan saat ini memasuki tahap akhir untuk diluncurkan.
Nana Sudjana mengaku, mendukung penuh rancangan kereta api tersebut. Sebab, teknologi transportasi dengan sumber daya baterai ini, tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas transportasi umum, tetapi juga mendukung pengurangan emisi karbon, untuk lingkungan yang lebih baik.
Setelah di Stasiun Purwosari, kunjungan dilanjutkan menuju lokasi pembangunan underpass Joglo yang merupakan salah satu simpul kepadatan lalu lintas di Kota Surakarta.
Simpang Joglo menjadi titik temu arus kendaran dari Jakarta menuju Surabaya, dan Surakarta menuju Purwodadi. Selain itu, merupakan simpang sebidang antara jalan dengan rel kereta api.
Fasilitas Olahraga Bantuan Dana Hibah
Berikutnya tinjauan dilanjutkan ke GOR Indoor Manahan dan Kolam Renang Tirtomoyo. Fasilitas olahraga itu dibangun dari dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) masing-masing Rp 49 miliar dan Rp 2,5 miliar.
Selain fasilitas olahraga, UEA juga mendanai konstruksi pembangunan Rumah Sakit Emirates-Indonesia Cardiology Hospital. Pembangunan rumah sakit yang groundbreaking-nya dilakukan pada November 2023 itu, sudah hampir selesai.
“Rumah sakit jantung ini sangat diperlukan, apalagi di sekitar Soloraya memang perlu penambahan-penambahan rumah sakit jantung. Bangunan sudah selesai, tinggal merekrut para dokter. Ini masih dalam proses antara Kementerian Kesehatan dan Pemkot Surakarta,” ungkap Nana.
Adapun titik terakhir kunjungan adalah Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo. Museum ini terdiri dari museum budaya, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan dasar, museum teknologi, serta museum astronomi dan antariksa. Museum dilengkapi pula dengan pusat riset.
“Museum Sains ini berdiri di tanah seluas 5.000 meter yang nantinya digunakan sebagai museum sains dan teknologi. Tidak hanya untuk Soloraya, tapi juga melingkupi Jawa Tengah,” beber Nana.
Nana menjelaskan, pembangunannya sudah mencapai sekitar 70%. Akhir tahun nanti, Museum Sains diharapkan sudah siap diresmikan. Selain itu, museum ini juga dilengkapi dengan pusat riset, perkuliahan, dan diskusi ilmiah untuk seluruh masyarakat. (sup)