Pj Gubernur Jateng Tingkatkan Penanganan PMK dengan Vaksinasi dan Pengawasan Pasar Hewan

oleh -34 Dilihat

MAGELANG,KABARNO.COM – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana terus meningkatkan penanganan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayahnya. Salah satu diantaranya dengan melakukan vaksinasi dan memperketat pengawasan di pasar-pasar hewan.

“Kami dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sudah membuat surat edaran bagaimana menanggulangi, mengantisipasi, dan menangani PMK ini,” kata Nana di sela kegiatannya di Kabupaten Magelang, Kamis, 9 Desember 2025.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah per 9 Januari 2025, hewan ternak yang diduga terserang PMK di Jateng sebanyak 2.666 ekor atau 0,0484% dari total populasi sebanyak 5,5 juta ekor lebih. Namun upaya lain yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan provinsi lain, kaitannya dengan jual beli ternak lintas daerah.

“Itu kita cek dulu, bagaimana kondisinya. Selain itu kita memisahkan hewan-hewan yang sudah sakit dan yang masih sehat,” ujarnya.

Nana menjelaskan, terhadap hewan ternak yang sehat, dilakukan vaksinasi oleh dinas terkait, dibantu para relawan. Untuk ternak yang sakit, diberikan pengobatan. Apabila kondisinya sudah buruk, maka disembelih dan dikubur.

“Penanganan ini terus berlanjut dan kita tingkatkan, kami juga menyiapkan lebih banyak lagi relawan dalam penanganan PMK tersebut,” kata Nana.

Masyarakat Tidak Perlu Panik 

Ia mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak perlu panik, namun tetap waspada. Salah satunya dengan  menghindari mengkonsumsi bagian-bagian tubuh hewan ternak yang terinfeksi PMK.

Untuk mengatasi PMK, Pemprov Jateng juga sudah memiliki Satgas Penanganan PMK sejak tahun 2022, melalui SK Gubernur No.443/38. Anggotanya melibatkan pemerintah daerah, kepolisian, kodam, pemerintah pusat (Balai Karantina Pertanian, Perhutani, Balai Besar Veteriner Wates).

“Selain itu, ada Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jateng, Asosiasi Obat Hewan Indonesia Jateng, Akademisi (Fakultas Pertanian dan Peternakan UNDIP, Fakultas Pertanian UNS, Fakultas Peternakan Unsoed), dan organisasi perkumpulan insinyur sarjana peternakan Indonesia,” ujarnya. (sup/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.