Wates, Kabarno.com – Usaha kerajinan di masa pandemi Covid-19 sangat dirasakan banyak pengusaha pengusaha kerajinan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Termasuk perajin tas “Ghoniku” yang beralamat di RT 004 RW 007 Wetan Pasar Wates Kulon Progo Yogyakarta.
“Sangat terasa di masa pandemi Covid-19 ini, omset bisa turun sampai 60 persen, apa lagi usaha seperti saya ini mau masuk ke Bandara (YIA) sangat sulit dan tidak tahan,” kata Tri Nur Utami pemilik usaha Ghoniku saat ditemui awak media Jum’at, 29 Januari 2021.
Tri Nur Utami menjelaskan hasil usahanya yang dijalani kurang lebih tiga tahun ini sebenarnya sudah mendapat pasaran. Namun di masa pandemi ini dirinya juga kesulitan pemasaran, apalagi hasil usahanya di gemari pasaran menengah ke atas. Tidak heran sekarang ini omsetnya turun dratis. Dia memasang harga hasil usahanya seperti Dompet, Tas, Sarung Bantal, Korden dan lainnya dari Rp 30 ribu hingga Rp 350 ribu.
Menyinggung usahanya sebenarnya sudah bisa masuk di outlet Bandara YIA, namun tidak betah sebab Dia harus membayar biaya sewa kurang lebih Rp 300 juta setiap tahunnya, dioutlet bisa tetapi hingga saat ini Dia hanya menitip saja.
“Harapannya Pemerintah bisa membantu UMKM UMKM masuk di Bandara YIA,” tambahnya.(yah)