Sekda Jateng, Perbankan Diminta Bantu Wujudkan Program Swasembada Pangan

oleh -390 Dilihat

Semarang,KABARNO. Com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno meminta kepada perbankan untuk membantu mewujudkan program swasembada pangan. Diantaranya melalui skema penyediaan modal bagi petani dan bantuan tanggung jawab sosial (CSR).

“Saya minta tolong kepada perbankan agar perhatian kepada petani bisa lebih ditingkatkan. Sehingga tujuan dari Provinsi Jateng untuk swasembada pangan dapat terwujud,” ujar Sumarno saat acara Bankers Talk Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) di rumah dinas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, pada Rabu, 4 Desember 2024 malam.

Menurut dia, swasembada pangan tidak hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk mensubstitusi atau mengganti kebutuhan bahan pangan yang bergantung pada impor.

” Mengharapkan kepada perbankan untuk memberikan dukungan untuk sektor peternakan. Dengan begitu, kebutuhan daging dan susu sapi dapat terpenuhi dari dalam negeri,” ujarnya.

Ia menjelaskan, berbagai kebijakan telah dilaksanakan Pemprov Jateng untuk mewujudkan Jateng sebagai penumpu pangan nasional. Diantaranya dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Selain itu, juga telah mengunci sawah-sawah yang lestari agar tetap terjaga, sehingga Jateng sebagai penumpu pangan dan industri nasional pada 2025-2045 dapat berjalan seimbang.

“Ini juga butuh kolaborasi dengan kabupaten/kota untuk bersama-sama menjaga kepatuhan terhadap Perda tentang RTRW Jateng,” kata Sumarno.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, lembaga perbankan siap berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mewujudkan swasembada pangan.

“Presiden RI mengajak semua unsur perekonomian, termasuk dunia perbankan untuk bersinergi mewujudkan swasembada pangan. Yaitu memproduksi sendiri bahan-bahan pangan,” katanya.

Sejak 2022, lanjut Rahmat, pihaknya telah mengajak dunia perbankan untuk meningkatkan portofolio kredit atau pembiayaan di sektor pertanian.

“Karena saya melihat Jateng sebagai lumbung pangan dan penumpu pangan nasional, sehingga peningkatan produktivitas pertanian menjadi sesuatu yang penting,” terangnya. (sup)