Septy, Biduan dari Nganjir akan Ramaikan Peresmian Kopi Thiwul 87  

oleh -209 Dilihat
oleh

Besok pagi, Bupati Kulon Progo H Sutedjo, akan meresmikan Kopi Thiwul 87 Café & Resto. Pengguntingan pita dan penandatangan prasasti akan dilakukan pada pukul 08.30 WIB, di Kopi Thiwul 87, RT 07 RW 04, Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kapenewon Sentolo, Kulon Progo.

“Meski baru diresemikan oleh Pak Bupati, tapi Kopi Thiwul 87 sudah melayani para pecinta kuliner, sejak hampir dua bulan lalu. Setiap hari, selalu ada pelanggan yang datang, meski tetap kita batasi jumlahnya agar terjaga Prokesnya,” kata Mbak Heni, yang setiap hari mengomando segala urusan operasional Kopi Thiwul.

Sesungguhnya, tambah Mbak Heni, kalau mau nuruti tamu yang datang, bisa banyak. Tapi pihaknya, sengaja tidak mau buka pintu terlalu lebar, biar aman semua. “Ini aja sudah kita tahan-tahan, tapi tetap saja, setiap hari ada banyak yang datang. Jadi solusinya, kita atur tempat duduknya. Alhamdulillah, are Kopi Thiwul 87 cukup lega, jadi tamu tidak berkumpul di satu titik,” ungkapnya.

Acara peresmian oleh Pak Bupati, juga tidak pakai perayaan yang besar. Semua serba minimalis, karena tidak boleh ada kerumunan. Setelah Bupati Kulon Progo membuka resmi, akan ada acara sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal.

“Saat Pak Bupati rawuh, memang kita sambut dengan tarian angguk. Tapi sekadar seremoni saja, dengan beberapa penari. Setelah acara sosialisasi selesai, tamu akan dihibur oleh organ tunggal,” tambah Mbak Heni.

Menurut Mbah Yatno Alimonsa, salah seorang penggagas Forum Diskusi Sahabat Ngopi Kulon Progo, organ tunggal akan mendatangkan penyanyi yang lagi hits. “Namanya Septy, biduan yang lagi kondang. Dari Nganjir Hargorejo. Ya buat regeng-regeng, walaupun tidak ada penontonnya, tapi bisa jadi teman ngopi-ngopi di Kopi Thiwul 87,” jelas Mbah Yatno.

Mbah Yatno yang juga sesepuh komunitas Kulon Progo di Jabodetabek (KPDJ), sengaja pulang bersama beberapa penggagas Forum Diskusi Sahabat Ngopi. “Alhamdulillahnya, kita semua sehat. Sebelum pulang, kan kita sudah swab semua. Jadi bisa saling menjaga,” tutur Mbah Yatno yang alumni SMAN 2 Bendungan.

Bersama Mbah Yatno Alimonsa, hadir Mas Tomi. Alumni STMN Wates yang punya nama asli Sutomo ini, termasuk pengusaha yang peduli pada perantau Kulon Progo. “Kita harus saling mendukung. Pembukaan café & resto Kopi Thiwul 87 pantas kita dukung, karena menjadi tempat pemberdayaan masyarakat Kulon Progo,” ungkapnya.

Menurut Mbak Heni, salah satu tujuan mendirikan Kopi Thiwul 87 memang untuk ikut membuka lapangan kerja, meski skalanya kecil.”Ya sebisa-bisaanya kita saja. Bisanya seperti ini yang kita jalani, mudah-mudahan membawa berkah untuk semua,” tegasnya.

Nama Thiwul sengaja diambil, untuk memberi identifikasi kesederhanaan. Resto ini, memang mengusung konsep kuliner yang bersahaja, meski tetap ada sentuhan milenial. “Thiwul itu penuh filosofi. Makanan sederhana yang di masa lampau sangat popular. Meski kita dulu makanannya thiwul, tapi mampu meraih cita-cita dan mimpi-mimpi di masa depan. Spirit ini yang ingin kita bangun dari Kopi Thiwul 87,” tambah Mbak Heni.(her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.