Tokoh Lintas Agama Sepakat Dukung Luthfi-Yasin Tingkatkan Toleransi di Jateng

oleh -18 Dilihat

SEMARANG,KABARNO.COM– Para tokoh lintas agama sepakat memberikan dukungan untuk Cagub dan Cawagub Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen. Mereka menginginkan toleransi di Jawa Tengah terjaga dan terus ditingkatkan di Jawa Tengah.

Mereka bergantian menyuarakan pendapat serta harapan saat bertemu dengan Cagub dan Cawagub di acara Silaturahmi Tokoh Muda Lintas Agama yang digelar di RM Kampung Laut, Kota Semarang, Rabu 13 November 2024.

Di kesempatan pertama, tokoh muda Agama Islam Gus Syafiq mengatakan, sinergitas antara kawula muda, pemerintah, organisasi masyarakat terus dilakukan agar toleransi terus terjaga. Toleransi itu juga terlihat dalam perpaduan tokoh-tokoh nasionalis dan religius sebagaimana pesan KH Maimoen Zubair.

“Pak Luthfi jadi gubernur, harapannya toleransi nanti lebih baik lagi,” kata Gus Syafiq.

Di acara tersebut hadir Ketum PSI Kaesang Pangarep serta ratusan tokoh muda lintas agama se Jateng.

Ketua PHDI Kota Semarang, I Nengah Wirta Dharmayana menyampaikan provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang paling rukun. Ada 4 wikayah yang masuk “The Best 10” toleran, yakni Kota Salatiga, Kota Semarang, Magelang, dan Kota Solo.

Harapan besar pun ditujukan pada Cagub Ahmad Luthfi dan Cawagub Taj Yasin Maimoen. “Kalau Pak Luthfi dan Gus Yasin jadi bisa mempertahankan bahkan meningkatkan toleransi di Jateng,” katanya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Matakin Kota Semarang Ws Andi Gunawan. Menurutnya, siapapun gubernurnya maka harus mampu meningkatkan jiwa toleransi penduduk di 35 kabupaten/kota di Jateng. Tingkat toleransi saat ini sudah baik dan nanti dikembangkan lagi.

Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, perbedaan itu merupakan rahmat dan jangan dijadikan alasan perpecahan. Termasuk dalam demokrasi, rasa toleransi harus terus diperkuat untuk menjaga kerukunan bangsa.

Terlebih lagi, lanjut Cagub nomor urut 2 tersebut, salah satu nilai plus dari orang Jawa adalah tepo seliro atau toleransi. “Jawane Jawa itu ya tepa selira, saling menghargai,” ujar Ahmad Luthfi.

Persatuan dan kesatuan masyarakat adalah prioritas. Di sisi lain, negara juga telah menjamin penduduknya untuk memeluk agama sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Pada acara itu juga diselingi makan bersama dan dialog singkat. (*)