TPID DIY : Beras Stok Cukup Harga Stabil, Bawang Merah Perlu Perhatian

oleh -48 Dilihat
TPID DIY melakukan pemantauan stok dan harga bahan pokok di Pasar Wates, Rabu, (4/12/2024) (ist)

Kulon Progo, KABARNO – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025, hampir semua pasokan bahan pokok di Kabupaten Kulon Progo terbilang aman dengan harga cenderung stabil.

“Stok terutama beras, sudah sangat cukup dan aman pada Natal dan Tahun Baru nanti,” kata Yuna Pancawati, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) Setda DIY, saat pemantuan harga bahan pokok di Pasar Wates, Kulon Progo, Rabu, (4/12/2024).

Selain kondisi stok yang relatif aman, harga beras juga cenderung stabil. Beras medium dijual dengan harga Rp. 11.800,00. Sedang beras SBHP seharga Rp 12.000,00 dan beras premium di harga Rp 15.000,00.

Diakui Yuna, ada kenaikan harga pada komoditas bawang merah, dari harga sebelumnya yaitu antara Rp30.000,00 – Rp 35.000,00, lalu sekarang di harga Rp 40.000,00 – Rp 42.000,00. Kenaikan harga bawang merah ini dipengaruhi musim panen yang sudah berlalu. Kondisi ini pun menjadi perhatian, agar tidak terjadi kelangkaan stok.

“Bawang merah menjadi perhatian karena kenaikannya cukup lumayan. Tapi ada pasokan bawang merah yang didatangkan dari Bima. Ini diharapkan bisa ada kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Kulon Progo dengan Bima itu akan lebih intensif lagi inisiasinya. Karena Bima memang merupakan daerah produksi bawang merah,” terangnya.

TPID DIY melakukan pemantauan stok dan harga bahan pokok di Pasar Wates, Rabu, (4/12/2024) (ist)

Adapun berdasar pantauan, untuk komoditas cabai keriting harga Rp 15.000,00. Cabe rawit ada di antara Rp 20.000,00 – Rp 25.000,00, bawang putih harga stabil di Rp 40.000,00/kg. Telur tetap di harga Rp 25.000,00-Rp 26.000,00. Ayam tetap pada harga Rp 35.000, dan ikan juga tidak mengalami perubahan harga, begitu pula dengan daging sapi.

Yuna menambahkan, berdasar pantauan di Gunungkidul, dan Kulon Progo pada Selasa – Rabu, (3-4/12/2024), saat ini daya beli masyarakat memang sedikit menurun.

“Kita upayakan bagaimana bisa meningkatkan daya beli masyarakat kepada pedagang-pedagang ini, dengan harga-harga yang memang sebenarnya ada kenaikan, namun tidak tinggi. Insya Allah untuk daya beli akhir tahun naik lagi karena ada Natal dan tahun baru, ada liburan panjang juga. Mudah-mudahan daya beli lebih meningkat,” harapnya.

Pemantauan juga dilaksanakan ke Gapoktan Beras Ngesti Raharjo, Ngestiharjo, Wates. Sebanyak 30 ton gabah tersedia di Gapoktan tersebut. Jumlah ini masih akan bertambah, karena akan ada panen padi seluas di 7 hektar dalam dua hari ke depan. Stok beras dipastikan cukup untuk tahun baru, bahkan sampai Februari 2025 mendatang.

Gapoktan ini juga sudah menerapkan teknologi canggih yang mampu mengeringkan gabah tanpa tergantung musim dan cuaca. Pengeringan gabah dilakukan dengan mesin otomatis di dalam ruangan, dengan kurun waktu kurang dari 24 jam sebanyak 8 ton, dengan kadar air hanya 12%.

Gapoktan tersebut juga sudah memiliki Rice Milling Unit (RMU) atau penggiling padi.

“Gapoktan beras Ngestiharjo minggu ini tersedia 100 ton gabah dan ini mencukupi sampai dengan Februari. Di sana juga sangat bagus sekali karena ada RMO yang baru sehingga hilirisasi pangan ini bisa terorganisir dengan baik,” jelas Yuna.

Pemantauan juga dilaksanakan di Pangkalan LPG Uni Suswantoro di Temon. LPG 3 kg tersedia cukup banyak dengan harga Rp15.500.

“Alhamdulillah semua masih aman, harga tetap terkendali. mudah-mudahan lancar. Penjualan juga tetap sesuai dengan prosedur,” pungkas Yuna. (Wur)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.