Wahid Abdulrahman : Rembug Ngopeni Nglakoni Bisa Ciptakan Collaborative Governance dan Konsolidasi Politik yang Kuat

oleh -88 Dilihat
Oplus_131072

Boyolali, KABARNO. Com– Pengamat politik Undip Wahid Abdulrahman menilai, acara Rembug Ngopeni-Nglakoni Jateng yang digelar tim transisi cagub-cawagub Jateng terpilih Ahmad Lutfhi-Taj Yasin, merupakan gagasan yang hebat.

Acara yang di gelar di Kalipepe Land Boyolali, Setidaknya dapat dilihat dalam dua perspektif.

Pertama, perspektif tata kelola pemerintahan. kata Wahid, ini sebagai langkah awal membangun Collaborative Governance (CG). Sebab konsep CG secara teoritis telah terbukti sukses membawa keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan diberbagai kota dan negara di dunia.

“CG ini mengharuskan kerjasama pemerintah daerah dengan pemerintah (level di atas,di bawahnya), perguruan tinggi,ormas,media,dan jaringan politik. Kerjasama tersebut dimulai dari tahap perencanaan,implementasi,hingga kontrol dan evaluasi kebijakan,” kata dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan FISIP Undip itu.

Konsep ini, imbuh Wahid, tidak saja akan mengatasi masalah keterbatasan APBD Jawa Tengah. Namun lebih dari itu adalah untuk memaksimalkan potensi partisipasi masyarakat.

” Dengan melalui CG, semua elemen akan merasa memiliki program-program Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan ikut bertanggung Jawab terhadap keberhasilannya,” terangnya.

Memberikan Kemudahan Program 

Menurutnya, CG juga akan memberikan insentif kemudahan dan keberpihakan program dan anggaran dari pemerintah pusat untuk Jawa Tengah.

“Dengan kampus misalnya,melalui CG dapat dibangun simbiosis mutualisme dalam kerangka Tridharma Perguruan Tinggi. Sehingga berbagai persoalan di Jawa Tengah khususnya kemiskinan,stunting,dan pengembangan UMKM dapat diselesaikan secara lebih cepat dan efisien,”kata dosen muda yang sedang mengambil program doktor di Jerman itu.

Kedua, lanjut Wahid, Rembug Ngopeni Ngelakoni Jateng ini bisa dilihat dari perspektif politik. Dari sisi ini, acara tersebut menjadi bagian dari konsolidasi dan penguatan barisan partai koalisi pendukung paska Pilgub.

Konsolidasi diperlukan untuk membangun hubungan harmonis-produktif antara Gubernur-Wagub dengan DPRD. Gubernur-Wagub memerlukan dukungan politik dari DPRD untuk keberhasilan perwujudan visi-misinya.

“Dibutuhkan komitmen dari partai pengusung untuk mensukseskan program gubernur yang semakin kuat,”tutupnya. (sup*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.