Kulon Progo, KABARNO : Gebyar Santri di Kalurahan Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo pada Ahad, (20/10/2024) berlangsung semarak namun tetap khidmat.
Dalam kesempatan itu, Badko TKA TPA Kulon Progo mewisuda 52 santri yang lulus jilid 6.
Ketua Badko Daerah Kabupaten Kulon Progo, Burhani Arwin berpesan agar anak-anak TKA / TPA terus mengamalkan membaca Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
“Selamat yang sudah diwisuda, tapi bukan akhir dari mengaji. Maka tetap teruskan untuk membaca Al Qur’an,” pesannya.
Ia juga berpesan agar anak-anak TKA/TPA senantiasa dijaga pemahaman nilai agamanya, agar sikap dan perilakunya dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
“Jangan sampai bagaikan air dan api. Ketika kecil mejadi teman dan ketika besar justru menjadi lawan,” tuturnya.
Selain itu, anak-anak yang sudah dititipkan di TPA jangan mudah langsung dilepaskan begitu saja, tetapi harus tetap diberi semangat untuk terus belajar.
“Terus jalin komunikasi, berikan semangat untuk terus belajar dan terus membaca Al Quran setiap harinya,” tuturnya.
Perwakilan wali santri, Nuri Astuti berharap wisuda bukan hanya seremonial semata. Setelah wisuda harus terus belajar membaca Al Quran yang lebih baik lagi serta dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran Al Quran.
“Tentu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi di dalam acara ini terutama kepada ustadz ustadzah yang telah membimbing anak kami sehingga dapat lulus dalam ujian,” tuturnya.
Ustadzah Ningsih, Ketua Panitia Gebyar Santri Kalurahan Sidoharjo menjelaskan gebyar santri ini sekaligus sebagai acara wisuda santri yang sudah lulus jilid 6 dengan dilaksanakannya munaqosah dengan jumlah 52 santri beserta wali santri.
Santri hadir sebanyak 361 dengan total peserta gebyar sebanyak 505 peserta.
“Kami ucapkan terima kasih kepada tim munaqis dari badko daerah Kabupaten Kulon progo sudah berkenan memunaqosah santri ΤΚΑ ΤΡΑ Sub rayon Sidoharjo,” katanya.
Gebyar Santri juga diisi penampilan anak-anak seperti hadrah TPA At Taqwa Nyemani dan TPA Baituttaqwa Nglambur, penampilan nasyid dari TPA Al Ikhlas Gebang dan TPA Al Huda Gorolangu, gerak dan lagu dari TPA At Tauhid Nyemani, TPA Mustofa Madigondo, Al Ma’arif Munggang Wetan dan TPA Nurul Hikmah Kedokan.
Ada pula penampilan ceramah dari Adzkia Ashalina Rahmawan dari TPA Al Bashirah, pidato dari TPΑ Miftakul Huda Madigondo.
Tidak hanya itu, Kisah Islami yang dibawakan oleh Bunda Wulan dengan judul tunjuk 1 bintang juga cukup menarik perhatian para santri.
Tunjuk 1 Bintang mengisahkan seorang anak bernama Kartika Sari menjadi hafidzoh.
“Walaupun bapak dan ibunya meninggal dunia tapi keinginan seorang anak untuk memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya dengan tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-cita orang tua. Berkat do’a dan perjuangan orang tuanya juga sang anak berhasil menjadi hafidzoh,” tutur Bunda Wulan. (wur)