Api Cinta (61): Semua Berjalan Sesuai Alur Kehidupan

oleh -155 Dilihat
oleh

Sebelum benar-benar mengambil keputusan Paidi harus yakin benar. Apapun keputusan yang bakal diambil, seharusnya mencerminkan sikap dan semangatnya.

Semua harus dapat dipertanggungjawabkan, di antara teman-temannya, guru dan orangtuanya. Terlebih kepada kehidupan kelak di kemudian hari. Pertanggungjawaban yang benar yang mengantarkan kepada kesejahteraan hidup yang hakiki. Kehidupan yang sesungguhnya. Bukan kehidupan yang semu seolah-olah. Sepertinya hidup menyenangkan namun sesunggunya menyengsarakan.

Biarlah diolok-olok teman sekelasnya.  Biarlah satu sekolahan juga melakukan olok-olok yang sama. Lebih dari itu bahkan mencibir, memusuhi dan mengucilkan harus diterima dengan kesabaran.

Kalau toh teman-temannya tidak dapat menerima sikap dan tindakannya, bukan berarti terjadi permusuhan. Sangat mungkin hal itu terjadi. Sangat mungkin pula karena teman-teman tidak mengetahui sikap dan semangat yang mendasarinya.

Kalau saja teman yang bakal mengolok-olok mengetahui semangat dan latar belakang yang mendasari. Tidak akan terjadi olok-olok yang sama. Tidak akan terjadi pengucilan, pengusiran bahkan sikap penentangan. Justru karena ketidaktahuan itulah sikap mereka muncul.

Sikap yang didasari ketidakatahuan baik semangat dan latar belakangnya. Kalau saja teman-temannya mengetahi latar belakang kehidupan keluarganya, tentu tidak akan terjadi. Sebaliknya simpati sangat mungkin muncul dari teman-temannya.

Biar. Biarlah hanya dirinya yang mengetahui. Apa yang mendasari, apa yang menjadi alasan. Satu hal yang pasti, semua dilakukan berdasarkan pertimbangan matang.  Orang lain tidak harus mengetahui apa yang mendasari. Apa yang melatarbelakangi. Juga tidak perlu orang mengetahi sebab musababnya. Satu hal yang harus diperjuangkan hanyalah bagaimana menjalani kehidupan sesuai dengan kodratnya.

Menjalani kehidupan sesuai dengan hukum alam dan hukum yang hidup di masyarakat ramai.  Selama tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain, biarlah semua berjalan apa adanya.

Semua berjalan sesuai alur kehidupan. Semua bergerak berdasarkan  kehendak alam. Paidi juga demikian belajar terus belajar dan  bekerja terus bekerja. Apapun hasilnya tidak menjadi penting lagi. Namun proses menjadi hasil akan memberi makna lebih.

Hari-hari berlangsung seperti sebelumnya, pagi-pagi sekali Paidi mengayuh sepeda kesayangannya. Kembali ketika matahari tepat di tengah-tengahnya. Membantu orang tua, bekerja dan bekerja. Di sela-sela itu semua Paidi masih sempat bermain, di antara teman-temannya. (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.