Giat Kampanye di Pekalongan, Gus Yasin Tiba-tiba Kabur Naik Motor Sama Isterinya

oleh -30 Dilihat

PEKALONGAN,KABARNO COM – Aksi nyleneh dilakukan Calon Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin). Saat keliling Pekalongan Minggu 13 Oktober 2024, tiba-tiba menghilang dari rombongan.

Naik sepeda motor boncengan sama isterinya. Meninggalkan rombongan menuju pondok pesantren melewati gang-gang kampung. Pemandangan yang tidak biasa bagi seorang Calon Wakil Gubernur.

Kejadianya sore hari sekitar pukul 16.30 Wib. Awalnya rombongan Gus Yasin dari acara pengajian Habib Luthfi mampir rumah salah satu pengasuh pondok pesantren. Sembari sholat ashar.

Seperti biasa tamu dijamu makan dan lainya. Semua makan minum termasuk Gus Yasin. Saat rombongan semua istirahat di teras, tanpa pemberitahuan, tiba-tiba ada nyelonong sepeda motor boncengan wanita. Nyetarter motor lalu pergi meninggalkan rumah.

Antara percaya gak percaya, rombongan termasuk walpri (pengawal pribadi) kaget luar biasa. Ini Gus Yasin mau kemana? Tidak memberi tahu, tiba-tiba naik motor langsung kabur. Rombongan kalang kabut. Padahal masih ada sebagian yang menghabiskan kue dan kopi.

Tanpa pikir panjang, semua semburat. Mengejar Gus Yasin dan Ning Nawal yang ngacir dengan motornya.

Melaju sedang di pinggir jalan raya. Walpri dan sebagian rombongan mengejar di belakangnya. Jadi tontonan warga sekitar. Setelah melewati jalan raya, lalu belok masuk gang. Di jalan Kampung itu motor Gus Yasin terus melaju. Kira-sejauh 100 meter lalu belok kanan. Terus masuk makin ke dalam ke gang kecil. Barulah berhenti di depan bangunan yang banyak anak-anaknya.

Pondok Pesantren Asmaul Husna

Ternyata itulah Pondok Pesantren Asmaul Husna. Yang berada di Desa Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.

Di sana sudah ditunggu ratusan ibu-ibu jamaah pengajian desa setempat. Memang rutin setiap minggu ngaji di Ponpes itu.

Gus Yasin dan Ning Nawal turun dari motor. Disambut emak-emak diajak ke lokasi pengajian. Di halaman pondok.

“Dua sejoli” ini disambut tepuk tangan meriah. Keduanya didapuk duduk berdua di kursi depan. Mirip pengantin baru. Ning Nawal pun tersipu malu.

Acara dimulai. Pengasuh Ponpes memperkenalkan keduanya.

“Ini adalah Gus Yasin. Yang gambarnya di jalan-jalan. Sekarang kita bertemu langsung. Ditemani isteri tercinta, Ning Nawal,” kata pengurus pondok.

“Gus Yasin ini maju menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, yang berpasangan dengan Calon Gubernur Ahmad Luthfi,”kata pengurus pondok ini, yang disambut ger-geran para hadirin.

“Loh, kan tidak salah saya ngomong, kok pada tertawa,” tanyanya pura-pura tidak tahu.

Ternyata, yang ngomong itu namanya juga Ahmad Luthfi. Sama dengan nama calon gubernur Jateng.

Mengisi Pengajian 

Gus Yasin yang didapuk mengisi pengajian berkisah soal peran wanita dihadapan laki-laki. Menurutnya gara-gara wanita, ada pria menjadi wali.

“Uwais Al Qorni disebut Nabi sebagai manusia tidak terkenal di bumi karena miskin, tetapi dikenal penduduk langit. Gara-gara dia menggendong ibunya pergi haji dari Yaman ke Makkah,” kata Gus Yasin.

Ada lagi kisah sorang Kyai menjadi Wali karena isterinya cerewet luar biasa. Dinasehati satu jawabnya seribu. Tapi sang Kyai tidak marah. Malah sabar dan mendoakanya. Selama isteri masih ada Kyai ini menjadi orang pintar dan punya banyak keistimewaan. Tetapi setelah isterinya meninggal, keistimewaan sang Kyai hilang.

“Itu kan gara-gara wanita. Coba kalau tidak ada wanita, kyai tadi tidak bisa menjadi wali,” katanya.

Gus Yasin tidak lupa juga menjawab banyak pertanyaan ibu-ibu hadirin. Mulai soal dana bantuan guru Madin dan guru TPQ. Hingga kenapa meninggalkan DPD (Dewan Perwakilan Daerah), yang tinggal dilantik tetapi mundur untuk maju lagi sebagian Calon Wakil Gubernur.

Di akhir acara, ibu-ibu pengajian ini menyatakan yel-yel mendukung Gus Yasin dan Ahmad Lutfi menang untuk Jawa Tengah. Tidak lupa menyerbu Ning Nawal untuk diminta foto bersama. Seperti artis idola ketemu penggemarnya.

Gus Yasin cerita, kenapa harus naik motor meninggalkan rombongan. Menurutnya sesekali pengin sepi sendiri bertemu masyarakat. Tidak pengin dilihat masuk kampung banyak pengawalan. Karenanya, diam-diam dia meminjam motor rumah untuk nyore di kampung.

“Mungkin kita senang dikawal, tetapi jangan-jangan masyarakat tidak suka,”ujarnya.

Acara berakhir magrib. Ditutup dengan doa khusus oleh Ning Nawal. Isteri Kyai itu membaca doa dengan fasih dan mendalam di hati. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.