Mlipir ke Mangir-6: Pembayun jadi Ledhek karena Ide Ki Ageng Karanglo

oleh -251 Dilihat
oleh

Siapa Ki Ageng Karanglo? Mengapa Ratu Pembayun yang seorang sekar kedaton Mataram, dipusarakan di wilayah kekuasaan Ki Ageng sakti ini? Benar. Nama tokoh pilih tanding itu, kawentar sebagai penasehat Panembahan Senopati.

Dari Ki Ageng Mangir ini pula, ide melumpuhkan Mangir Wonoboyo, dengan tipu daya. Saat itu, Raja Mataram memang sudah sangat putus asa menghadapi pengaruh Ki Ageng Mangir yang semakin mengalir, bahkan hingga ke pusat kota Mataram.

Strategi mengutus Ratu Pembayun, untuk mbarang ledek adalah gagasan Ki Ageng Karanglo. Tujuan utamanya, sudah pasti bukan mengamen, melainkan menyusup ke Mangiran, menundukkan Wonoboyo dari jantung kekuasaannya yang paling dalam.

Seperti semua orang Jogja tahu, akhir dari kisah ini ialah terpikatnya Ki Ageng Mangir pada ledhek cantik putri Raja Mataram. Ia jatuh cinta sehingga ketika kemudian mengetahui ledhek yang dinikahinya adalah sekar kedaton Mataram, kecintaan Mangir tak berubah.

Begitu besar peranan Ki Ageng Karanglo dalam melumpuhkan pengaruh Ki Ageng Mangir, membuat Panembahan Senapati menghormatinya. Kepada salah seorang penasehat politiknya itu pula, Senapati mempercayakan keselamatan Ratu Pembayun saat menjadi ledhek ke Mangiran.

Jadi begitulah. Ada alasan sangat kuat, mengapa pusara Ratu Pembayun,  berada di komplek pemakaman Ki Ageng Karanglo. Sebab, memang ada  pertalian moral yang membuat Ki Ageng menjadi orang kepercayaan raja.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.