Tempat keramat kedua di Yoni Klintorejo adalah Situs Tribhuwana Tunggadewi. Ada sebuah ruangan ukuran enam kali tiga meter yang menjadi tempat menyimpan prasasti. Inilah batu andesit dengan tinggi lima meter dan lebar dua setengah meter yang di belakangnya terpahat pohon beringin.
Sebuah lambang kesuburan Kerajaan Majapahit di era Ratu Tribhuwana Tunggadewi pada tahun 1329 hingga 1358 masehi. Konon di tempat inilah, sang ratu melakukan segala pertapaan dan semadinya.
Selanjutnya bergeraklah ke sisi barat. Ada petilasan yang disebut Situs Sabdopalon dan Noyogenggong. Mereka adalah nama populer sebagai punakawan Prabu Damarwulan yang merupakan suami Ratu Kenconowungu.
Sebuah ruangan yang seukuran situs sebelumnya, dijadikan tempat menyimpan dua batu andesit kuno yang ditutup oleh selembar kain hijau muda dan payung khas Majapahitan. Dua pembantu Damarwulan itu, menjadikan tempat ini sebagai persemadian.
Berikutnya mari pindah ke petilasan keempat. Sebuah tempat semedi Maharesi Maudoro yang merupakan ayahanda Prabu Damarwulan.Sebuah batu bulat setinggi 50 sentimeter ada di sini yang diyakini sebagai alas bersemedi. Konon, menurut cerita yang beredar di lokasi situs ini, Presiden RI pertama Soekarno, pernah bertapa di sini.(bersambung)
