Namanya Kiai Nagasasra dan Kiai Sabuk Inten. Dua pusaka peninggalan Majapahit. Ada tiga jenis Keris Nagasasra dengan dapur berbeda; dapur keris luk 13,11 dan 9. Maka agar tidak salah, menyebut Nagasasra harus lengkap dengan menyebut dapurnya.
Pada keris dapur Nagasasra yang bagus, sebagian bilahnya kinatah emas. Prosesnya memang telah dirancang oleh empu pembuatnya sejak awal pembuatan. Pada tahap penyelesaian akhir, sang empu sudah membuat bentuk kinatah sesuai rancangan.
Bagian-bagian yang akan dipasang emas diberi alur yang sering disebut pamor. Alur inilah yang menjadi tempat memasang emas. Setelah penyelesaian wilah selesai, maka dilanjutkan dengan penempelan emas oleh pandai emas dari dalam kerajaan.
Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah karya empu Ki Nom. Inilah empu terkenal yang hidup pada akhir zaman kerajaan Majapahit. Ki Nom bahkan hidup panjang hingga eta Matatam.
Keris Nagasasra menjadi kegenda yang tak pernah mati karena pupularitasnya yang tinggi. Mitosnya bahkan semakin melambung saat buming cerita silat karya SH Muntarja yang berkisah tentang hilangnya keris Nagasasra.(c-1)
