Turnamen bulutangkis ini, akan menjadi laga persahabatan antar perantau Kulon Progo yang menarik. Memainkan tujuh pasang. Kelasnya juga lumayan: memainkan para pemain berkualitas meskipun rata-rata sudah berusia tua.
Pertandingan yang digelar Forum Sahabat Ngopi Kulon Progo ini, dipastikan menyajikan tontonan bagus. Terutama laga antara pasangan ini: Sumarjono-Saaiful melawan Mudalyono-Maryono.
Empat pemain ini, termasuk pilih tanding. Mumpuni dari segi teknik maupun stamina, walau tetap alon-alon karena factor usia. Pak Sumarjono, merupakan pebulutangkis yang berpengalaman. Sudah sejak dari Dusun Nganjir, Hargorejo, Kokap, mencintai badminton. Nyaris setiap akhir pekan, bertanding dengan banyak lawan. Termasuk dengan pemain-pemain tangguh dari PB KPDJ.
Sementara itu, pasangannya, Pak Saiful, juga bukan pemain sembarangan. Tahun lalu, berpasangan dengan putranya, membuat gempar turnamen bulutangkis Sahabat Ngopi Open II. Saat itu, permainannya yang tenang, tidak menemukan lawan. Pak Siaful baru seperti benar-benar kerja keras, setelah masuk final dan harus mengakui keungulan lawan, sehingga menjadi runner-up.
“Beliau ini pemain yang benar-benar berkualitas. Hanya faktor usia dan pernah kecelakaan, tapi soala kelincahan dan teknik bermain, jangan ditanya. Beliau adalah pemain jebolan Jayaraya, jadi sudah sangat berpengalaman,” kata Mbah Yatno, salah seorang penggagas Forum Sahabat Ngopi yang juga sesepuh KPDJ.
Sudah sejak masih di Bendungan Kulon Progo, Pak Saiful, menggemari bulutangkis. “Beliau ini dari keluarga yang mencintai bulutangkis. Saat ini, adiknya punya GOR di Pengasih, selain salah seorang pengurus PBSI Jogja,” tambah Mbah Yatno.
Sementara itu, yang akan menjadi lawan Sumarjono-Saiful juga bukan pemain biasa-biasa saja. Mereka akan menghadapi lawan yang alot, pasangan Mudalyono-Maryono. Dua tokoh ini, sudah dikenal sebagai jagonya Ciledug.
Tim Sahabat Ngopi Kulon Progo juga akan menampilkan Mbah Busro, tokoh perantau di Depok. Pasangannya adalah Dewa, yang pada Turnamen Sahabat Ngopi II menjadi juara tiga. “Mbah Busro dikenal tidak mudah menyerah. Saya sering berpasangan dengan beliau, yang staminanya sangat bagus,” ungkap Mbah Yatno Alimonsa.
Digelar pada Minggu pagi, 14 Maret 2021, turnamen mengambil tempat di GOR Dwi Tunggal, Jl Inpres VI, Gang Manunggal Karya Gaga, Larangan, Ciledug, Tangerang.
“Pertandingan ini sifatnya persahabatan sekaligus ajang silaturahmi. Karena sedang musim pandemi, peserta sengaja kita batasi. Hanya menampilkan tujuh pasang, berarti ada 14 pemain. Ditambah panitia dari Sahabat Ngopi, maksimal ada 20 orang di lapangan nanti, jadi masih bisa menjalankan Protokol Kesehatan,” kata Heri Rudi yang juga salah seorang penggagas Forum Sahabat Ngopi Kulon Progo
Laga persahabatan ini, masih menurut Heri Rudi yang juga Wakil Bupati KPDJ, memang menjadi agenda Forum Sahabat Ngopi Kulon Progo. Bertujuan untuk menjaga silaturahmi antar perantau, selain biar tetap sehat.
Sejumlah tokoh dilibatkan, dalam setiap kegiatan Sahabat Ngopi. Terutama Pak Sumarjono, yang memang sangat peduli pada perantau Kulon Progo. Banyak kegiatan yang didukung penuh oleh lulusan ITB Bandung yang asli dari Nganjir, Hargorejo, Kokap ini.
“Kecintaan Pak Jono bisa dibaca pada tulisan-tulisan beliau yang sudah dikumpulkan dalam buku berjudul Sewu Kutho. Sebelumnya kisah hidup Pak Jono juga sudah ditulis dalam buku Nami Kulon Sumarjono, sehingga nama beliau dikenal dengan sebutan NKS kependekan dari judul bukunya, Nami Kulo Sumarjono,” kata Hirwan, yang juga salah seorang penggagas Forum Sahabat Ngopi Kulon Progo.
Selain lewat olahraga, Sahabat Ngopi banyak membuat kegiatan tidak hanya di tengah perantau, tapi juga di Kulon Progo. Kegiatan yang rutin digelar adalah baksos dan diskusi virtual.
“Kita baru saja melaksanakan Bakti Sosial di Kapenewon Kokap. Akhir Februari lalu, Sahabat Ngopi bekerjasama dengan Pak Jono dan Sedulur NKS, menyambangi korban longsor di Kokap. Alhamdulillah berjalan lancar, meski tetap jaga prokes,” kata Mas Tomi, penggagas Forum Sahabat Ngopi Kulon Progo yang juga ikut rawuh di Kokap, akhir Februari lalu.(her)