Bakor PKP Latih PKK & Karang Taruna Kokap Membuat Proposal

oleh -355 Dilihat
oleh

Bakor PKP bekerjasama dengan Yayasan Cabida Kulon Progo dan IPPMI Yogyakarta mengadakan pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Pesertanya adalah  pengurus Karang Taruna dan Kader PKK Kecamatan Kokap.

Tidak kurang 40 peserta hadir dalam kegiatan yang digelar di Aula Disnakertrans Kulon Progo, Sabtu, 7 September 2019 itu.

Tujuan kegiatan ini adalah pertama, Pengurus Karang Taruna dan Kader PKK mampu menemu-kenali permasalahan dan potensi untuk memecahkan masalah. Dan kedua, Pengurus Karang Taruna dan Kader PKK mampu menyusun desain kegiatan dan RAB kegiatan.

“Peningkatan kapasitas ini bertujuan agar para pengurus Karang Taruna dan Kader PKK Kecamatan Kokap mampu berperan aktif dalam pembangunan di desanya,”  ujar Danang Sunarjana, Pengurus Yayasan Cabida, salah satu narasumber.

Menurut Danang, isu strategis terkait dengan permasalahan di desa saat ini adalah kenakalan remaja, kehamilan di luar nikah, perkawinan usia dini, kemiskinan, pengangguran, stunting, silaturahmi yang mulai memudar dan lain-lain. Namun pada kenyataannya, persoalan-persoalan tersebut kurang mendapat porsi yang memadai dari APB Des. Menurut Danang, APB Des dari 87 desa/kelurahan di Kulon Progo saat ini, 87% masih didominasi infrastruktur. Oleh karenanya, untuk membantu Pemerintah Desa mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut menuntut peran aktif pengurus Karang Taruna dan Kader PKK.

“Dana Desa yang mengalir ke desa setiap tahun dan jumlahnya terus bertambah, harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai dengan prioritas persoalan. Kader PKK dan Karang Taruna harus memperjuangkan dana tersebut untuk membiaya peningkatan kualitas SDM desa,”  lanjut Danang.

Keprihatinan Danang terhadap kondisi pembangunan desa yang belum berpihak kepada peningkatan kualitas SDM tersebut, menjadi motivasi yang kuat menyambut hangat ajakan Bakor PKP menjadikan Kokap sebagai model. Yaitu model pemberdayaan masyarakat yang mencoba mengimplementasikan secara kreatif, inovatif substansi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Perpres 99 Tahun 2017 tentang Gerakan PKK. Kerelawanannya sebagai insan pemberdayaan masyarakat spontan tergugah saat mengetahui visi dan misi Tradisi Minum Rempah Merah yang ingin menyelamatkan generasi dari bahaya narkoba dan gagal paham terhadap ideologi negara.

Selain Danang, hadir juga sebagai narasumber adalah Kuwatana, ST.P, pengurus IPPMI Yogyakarta yang membawakan materi : Menemukenali masalah dan potensi pemecahan masalah. IPPMI adalah Ikatan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia, memiliki kantor perwakilan di seluruh provinsi di Indonesia. Lembaga ini berpusat di Jakarta dengan Ketua Umumnya Ir. Ibnu Taufan.

Dan hadir pula Sadwanto, salah satu konsultan Bank Dunia yang sedang menjajagi sejauh mana kemungkinannya Kecamatan Kokap dijadikan lokasi percontohan penanganan stunting. Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama. Umumnya hal itu disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. (agt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.