Posdaya harus menempatkan MEA sebagai sesuatu yang harus dilawan. Berhadapan dengan MEA, anggota Posdaya harus dengan semangat masa silam.
Ketika berhadapan dengan bangsa lain di kancah regional dan internasional harus ada kebangaan sebagai bangsa yang besar. Berdiri tegak, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi harus menjadi semangat dalam setiap pergaulan, termasuk menghadapi bangsa lain dari berbagai belahan dunia.
Posdaya harus menempatkan diri sebagai kekuatan bangsa, milik sendiri dan memberi sumbangan terbaik bagi masyarakatnya. Kekuatan yang ada dalam diri setiap anggota Posdaya harus maksimal untuk menghadapi era persaingan di pasar bebas terbatas.
Kekuatan itu berupa semangat untuk maju dan mandiri bersama warga bangsa dunia. Meski menghadapi era pasar bebas bukan pekerjaan mudah bagi anggota Posdaya, namun semangat untuk maju dan mandiri harus menjadi kekuatan besar.
Menghadapi kekuatan besar ibarat raksasa, anggota Posdaya harus menggunakan strategi. Mengandalkan kekuatan saja, tidak akan mampu memenangkan peperangan melawan kekuatan besar. Sebab MEA terdiri dari kekuatan besar multinasional yang memiliki semua persyaratan untuk memenangkan setiap pertempuran. Namun untuk dapat menang perang, tidak hanya mengandalkan kekuatan saja. Strategi harus dilakukan sehingga dapat saja kalah di satu pertempuran namun tetap dapat memenangkan perang.
Posdaya memiliki strategi untuk memenangkan perang, tanpa harus memenangkan setiap pertempuran. Satu pertempuran dapat saja dihindari, hal itu menjadi strategi untuk menang dalam pertempuran berikutnya.
Anggota Posdaya dapat menerapkan strategi yang jitu yakni membela produksi dalam negeri. Meski tidak melarang produksi barang dan jasa yang datang dari luar, namun mencintai produksi sendiri sebagai sebuah strategi untuk memenangkan peperangan yang sesungguhnya.
Mencintai produksi dalam negeri yang dihasilkan anak bangsa sendiri, selain menjadi strategi sekaligus merupakan semangat yang berdasarkan ideologi. Hanya mengandalkan semangat ideologi saja bangsa Indonesia dapat memenangkan perang besar di medan MEA melawan bangsa lain dari seluruh penjuru dunia.
Ideologi menjadi kekuatan besar yang dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari keterpurukan di era pasar bebas ASEAN. Hanya tertinggal ideologi saja yang menjadi milik berharga bangsa Indonesia. (bersambung)