Iki Mbah Pariyem, Saben Ndino Mlaku Njupuk Banyu

oleh -114 Dilihat
oleh

Hari-hari ini, musim kemarau sangat dirasakan warga di wilayah Kokap Kulon Progo. Di wilayah dataran tinggi Menoreh ini,  air bersih sangat langka. Sudah lebih tiga bulan ini warga Desa Hargotirto, Kalirejo dan wilayah Kecamatan Kokap lainnya kesulitan air bersih.

Ratusan warga berusaha mencari tuk  yang ada di sekitar ladang, meskipun jauh dari tempat tinggalnya. “Mboten saget dietang kulo pinten kilo le mlampah mendet toya, saben ndinten kulo mlaku esuk awan sore umpami dipun etang wonten menawi sedoso kilonan,” kata Mbah Pariyem sedih.

Mbah Pariyem yang berusia 67 tahun adalah warga sebatang kara.  Ia hanya bisa menunggu droping air dari pemerintah. Berbeda dengan yang hidup berkecukupan, meski di pegunungan apabila musim kemarau tetap bisa masak dan minum serta mandi. Karena mereka bisa membeli air dengan tangki.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Ariadi membetulkan kondisi yang dialami warga Kokap. “Kekeringan di Kabupaten Kulonprogo sudah kita antisipasi, sedangkan untuk droping sudah dilakukan. Untuk wilayah Kokap sudah berjalan, untuk yang kebetulan belum mendapatkan droping air, akan dikoordinir melalui desa. Misalnya dengan membuat surat permohonan, agar pihak droping bisa mengagendakan,” katanya. (yad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.